Menyingkap Makam Waliulah Sunan Tulub di Pulau Batam

 

Oleh : KH. NUR HAMIM ‘ADLAN

Telah lama dikenal masyarakat sekitar pulau Belakang Padang bahwa di pulau anak Thulub-kec Belakang Padang – P. Batam ini ada makam keramat, akan tetapi masyarakat tidak mengetahui makam siapa yang berada di puncak bukit batu pulau Anak Tulub tersebut.
KH. Nur Hamim Adlan yang sedang mengunjungi murid – murid beliau dalam rangka ijazahan kitab Dalail Khoirot di Batam, secara kebetulan di jumpai sosok manusia berjubah putih yang menunjukkan keadaan tempat keberadaan makam, yakni dibalik batu yang besar, di sebuah pulau kecil ditengah laut.
Maka berangkatlah beliau didampingi beberapa murid beliau dan beberapa orang pengurus JATMAN Kota Batam, menuju pulau Belakang padang.

Dari sanalah, beliau memperoleh informasi dari pak RW setempat, tentang keberadaan sebuah makam keramat di pulau Anak Tulub. Maka saat itu juga berangkatlah rombongan KH. Nur Hamim Adlan dengan naik pompong (perahu) menelusuri laut menuju pulau anak Tulub.

Kekeramatan Waliyulloh ini telah lama dikenal masyarakat sekitar, walaupun pulau Tulub ini belum ada penduduknya. Diantara tanda kekeramatan tersebut adalah segala azimat / benda beryoni (ber – aura), jika melewati sekitar pulau ini, akan hilang khasiatnya. Demikian pula, seingat orang yang melihat secara turun – temurun, bahwa di dekat makam ini ada tumbuhan berdaun lebar dan hanya bisa tumbuh disekitar makam keramat ini aaja, tak ada tumbuh di lain tempat.

Waliyulloh Syekh Syarif ‘Ainun Na’im, Insya Alloh beliau adalah putra Maulana Ishaq yang pernah hidup cukup lama di Samudera Pasai, Aceh. Beliau Syekh Syarif ‘Ainun Na’im lahir di Samudera Pasai pada tahun 842 H, beliau insya Alloh adik dari Syekh Ainul Yaqin (Sunan Giri) berbapak Syeh Maulana Ishaq dari lain

Pulau Anak Tulub ini dapat ditempuh dengan pompong (perahu motor) dari pelabuhan pompong Sekupang Batam. Perjalanan menuju pulau Belakang padang, sekitar 15 menit, dan selanjutnya jarak waktu yang sama dari pulau Belakang padang menuju pulau Anak Tulub, sekitar 15 menit juga.

Didekat pulau anak Tulub ini ada pulau Induk Tulub, yang saat ini dijadikan pangkalan Angkatan Laut RI.

Pada tahun 1980 pulau anak Tulub ini dikelilingi oleh pasir putih yang sangat indah, akan tetapi disebabkan ulah keserakahan manusia, diambilah pasir putih tersebut dengan kapal penyedot pasir hingga pasir putih tersebut habis, tinggalah sekarang bekas pasir putih tersebut di sekitar bebatuan, air laut yang menjadi dangkal, sehingga perahu pompong tidak bisa merapat ketepian pulau.

Para Pemilik pompong disini sangat berharap kepada pemerintah agar pulau Tulub bisa dijadikan sebagai tempat wisata Religi dan laut yang dangkal disekeliling pulau bisa diperdalam, sehingga pompong bisa merapat ketepian pulau Tulub.

Ketika mengantarkan rombongan KH. Nur Hamim Adlan ke pulau anak Tulub , pemilik jasa pompong yang kebetulan adalah bapak RW Belakang Padang, bapak Indra memohon maaf karena tidak bisa merapatkan pompong sampai kedaratan pulau Tulub, sehingga rombongan harus turun di laut dangkal pinggiran pulau Tulub. Ketika turun dari pompong, beliau KH Nur Hamim Adlan sempat semponyongan dan langsung digandeng oleh bapak Indra berjalan dari laut dangkal sampai ke daratan pulau anak Tulub.

Beliau KH. Nur Hamim Adlan sangat antusias bahwasanya makam di pulau anak Tulub ini akan ramai di datangi kaum muslimin dan muslimat yang berziaroh dari segala penjuru, karena kekeramatan Syekh Syarif ‘Ainun Na’im insya Alloh sepadan dengan kekeramatan Sunun Giri, di Gresik Jawa timur, terlihat dari pancaran sinar yang menjulang tinggi yang muncul dari makam Sunan Tulub sampai tinggi kelangit. Itu berarti bahwa Waliyulloh Sunan Thulub sangat dasyat kebarokahannya yang semoga menjadi hidayah Alloh bagi para Peziarah, khususnya Pulau batam dan sekitarnya serta bangsa Indonesia pada umumnya.

Tim Rombongan terdiri dari :
1. Ustad Abul Faqih , Rois Jatman Kota Batam
2. Bpk Jufri, Mudir Jatman kota Batam
3. Bpk Norman Yanuar
4. Bpk Rudi Nurhasan
5. Bapak Syamsudin, Banser Batam
6. Bpk Thoimun Fatah, Ponorogo Jatim
7. Bapak Marsudi

Batam 8 April 2013

Demikian kisah menyingkap keberadaan makam di pulau Anak Tulub, oleh beliau Almukarom KH. Nur Hamim Adlan, ditulis pada lembaran kertas secara langsung.

Beragam info dokumentasi makam para waliyulloh lainnya juga ada disini :

– Koleksi dokumentasi penemuan makam waliyulloh seorang Habib dari Baghdad Irak di Gunung Lengkuas, Pulau Bintan, Kepri :

> https://www.youtube.com/playlist?list=PLBix9XSioenRcqKiSahFzzUUSWmER6RHm

– Koleksi dokumentasi “Pembukaan” makam waliyulloh saudagar dari Persia di Dompak, Kepri :

> https://www.youtube.com/playlist?list=PLBix9XSioenRFuOKfU7RJSaxJYGAt9jT2

– Koleksi dokumentasi penemuan dan pembangunan makam waliyulloh Sunan Tulub di Batam :

> https://www.youtube.com/playlist?list=PLBix9XSioenQHwWIw0waGGLH7JOF_KrBt