Barikade Gusdur : Walikota Surabaya Mendatang Sebaiknya Figur Yang Sejalan Dengan Gubernur

Jember- Ketua Barikade Gusdur Jember, KH Sanusi Muhtar Fadilah kembali berkomentar tentang Pilkada Kota Surabaya. Menurut Kyai nyentrik ini sebaiknya Walikota Surabaya mendatang merupakan figur yang sevisi, selaras, seiring sejalan dengan Gubernur Jatim Hj Khofifah Indar Parawansa.

Argumentasi Kyai Sanusi cukup tajam. Menurutnya Surabaya merupakan Ibukota Provinsi Jawa Timur, maka siapapun yang berhasil menjadi Walikota Surabaya berpotensi menjadi matahari kembarnya Gubernur, untuk menghindari hal tersebut maka secara politis, Gubernur lebih baik aktif mempersiapkan kader politiknya untuk menjadi Walikota Surabaya, kemudian mendorong, memotivasi dan memperjuangkannya untuk sukses.

“Saat ini saya lihat lingkaran politik Bu Khofifah sudah running Pilwali Surabaya, antara lain Ning Lia Isthifama, dia ahlul bait, keluarga dekat Bu Khofifah, kalau tidak salah dengar malah keponakan. Kemudian ada nama Gus Hans Darul Ulum, dia mantan Juru Bicara Bu Khofifah dalam Pilgub kemarin. Kemudian muncul juga nama Dwi Astutik, dia juga mantan tim sukses Bu Khofifah. Sebetulnya ada satu nama lagi yang seharusnya muncul, yaitu Prof Mas’ud Said, Ketua ISNU Jatim, tapi entah kenapa kok sampai detik ini nama Prof Mas’ud Said belum juga muncul ke permukaan, atau barangkali dia tidak minat?”, tutur Kyai Sanusi yang dalam Pilgub kemarin menjadi tim pemenangan Khofifah ini.

Kyai Sanusi juga menyebut satu nama lagi, yaitu Arumi Bachsin, isteri Wagub Emil Dardak. “Arumi Bachsin saya dengar running pilkada sidoarjo, saya kira kok bisa belok kanan dikit, geser jadi Bacawali Surabaya, dia insya Allah sejalan dengan Gubernur, karena sampai sejauh ini hubungan politik antara Gubernur dengan Wagub Jatim selalu baik-baik saja, tidak ada permasalahan”, ucap kyai muda PPP ini.

“Ada satu nama lagi, Firman Syah Ali, dia ASN sehingga tidak masuk tim sukses resmi Kamil dalam pilgub kemarin. Tapi saya tau dia aslinya mendukung Khofifah, saya melihat komentar-komentarnya di medsos selama pilgub ya cenderung ke sana, mungkin karena kesamaan irisan PMII” ucap salah satu sesepuh PMII Tapal Kuda ini.

Kyai Sanusi mengklasifikasikan lingkaran khofifah, ada keluarga (wa alihi) yaitu Ning Lia. Ada sahabat (washohbihi) yaitu Prof Mas’ud, Gus Han dan Dwi Astutik. Ada juga stafnya di Pemprov yaitu Firman Syah Ali. Kyai Sanusi juga menjelaskan bahwa selain kader Bu Khofifah di PMII, staf Bu Khofifah di Pemprov, Firman Syah Ali juga merupakan keponakan sahabat karib bu Khofifah, yaitu Menkopolhukam Mahfud MD. Mereka bertemu di satu irisan kuat, yaitu sesama orang kepercayaan Gusdur hingga detik terakhir.

“Bu Khofifah tinggal pilih, mau tetap netral ataukah mulai aktif memperjuangkan orangnya menjadi Walikota Surabaya? pinjam istilah mas Dhimam Abror, sebaiknya Walikota mendatang tidak menjadi kerikil di dalam sepatu Bu Gubernur kita tercinta”, pungkas loyalis Gusdur sekaligus loyalis Ning Yenni Wahid Gusdur ini. Husnu Mufid