Gerakan Melawan Radikalisme Itu Bukan Proyek

Oleh : Firman Syah Al

 

Akhir-akhir ini muncul statemen beberapa tokoh yang tegas menyatakan akan berhenti berjuang melawan radikalisme. Terkait hal tersebut, Pembina Jaringan Solidaritas Masyarakat Membangun Negara Indonesia Hebat (JASMERAH) Firman Syah Ali yang kerap disapa “Cak Firman Arek Suroboyo” mengaku kaget dan prihatin.

Menurut Cak Firman perjuangan untuk bangsa dan negara itu harus berdasarkan cinta. Sifat dasar cinta hanyalah memberi tak hendak meminta kembali. Unsur tulus dan ikhlas sangatlah penting dalam perjuangan membela NKRI, jangan dikotori dengan kepentingan politik sesaat.

Radikalisme, korupsi dan Narkoba adalah tiga masalah besar bangsa kita saat ini. Seluruh rakyat indonesia hendaknya melakukan perang semesta melawan tiga kanker ganas negara tersebut. Dan perjuangan itu harus tulus ikhlas tanpa pamrih, sebab kalau pakai pamrih , itu tidak disebut perjuangan namun perdagangan.

“Gerakan masyarakat melawan radikalisme bukanlah perdagangan, bukan proyek, itu perjuangan”, sergah Bakal Calon Walikota Surabaya ini dengan gaya bicaranya yang khas.

Firman Syah Ali menuturkan bahwa para pendiri bangsa dulu korbankan jiwa dan raga, juga harta demi bangsa dan negara, dan begitu Indonesia Merdeka mereka tidak meminta pamrih apapun kepada Republik muda bikinan anak-anak muda tersebut.

“dulu kakek-kakek saya memanggul senjata melawan panjajah, ada yang gugur sebagai pahlawan dan ada yang masih hidup hingga saya besar, semuanya tidak minta pamrih apa-apa, karena berjuang untuk bangsa itu bukan sebuah proyek” pungkas pria progresif revolusioner beranak enam ini.