Boyolali 27 September 2019-Menaramadinah.com-Sadranan Pantaran adalah tradisi turun temurun dan adat ini di adakan setiap jumat terahir di bulan suro.
Dalam setahun di kampung sekitar Makam Pantaran mengadakan Sadranan yang intinya silaturahmi tilik sedulur ( Silaturahmi Saudara ).
Tradisi ini mulai malam hari H yaitu berkunjung ke saudara atau ke makam Syech Maulana Mahribi.
Atau Makam Pantaran untuk memohon doa atau mengirim doa doa leluhur.
Juga banyak yg mencari petunjuk wasilah di makam itu.
Selain itu di desa pantaran ada sebuah Masjid kuno yg pantaran ( Bersamaan ) pembangunanya dengan Masjid Agung Demak.
Di hari H hari jumat warga masarakat dukuh bahkan dukuh sekitar situ mengelar acara Kirab yang menampilkan hasil bumi juga tarian tradisional di paginya.
Inipun mengundang perhatian dari Pejabat Pemerintah Daerah Boyolali
Juga Muspika.
Selain itu juga warga masyarakat dari daerah lain juga luar daerah maupun luar kota.
Setelah Kirab Budaya selesai akirnya mengadakan kenduren di makam juga di halaman makam dengan mengelar Doa dan Tahlill.
Sampe acara selesai di lanjut kembali dengan kunjung mengunjug silaturahmi ke warga warga di sekitar daerah Pantaran dan konon yang ikut mengunakan air minum dari Pantaran ikut serta kenduren di makam atau di masjid masjid di Kampung.
Acara ini bisa sampai sebelum hari H juga sesudahnya, mengingat banyaknya family yang di kunjungi.
Karena hari itu banyak di nanti untuk efen Silaturahmi selain Hari Lebaran.
Bahkan Setiap rumah sudah menyiapkan berbagai makanan buah buahan juga kue kue buatan sendiri.
Tidak ketingalan pula makanan juga lauk pauk untuk hidangan tamu yang berkunjug.
Karena hamir malam sampai hari H banyak sanak family dan saudara jauh maupun dekat berkunjug, ke rumah rumah.
Gogon Irama MM.com