Haul Gus Dur dan Riyanto: Nyala Inspirasi Kemanusiaan, Banser Siap Jaga Kerukunan Bangsa.

CIREBON – Di pelataran Kompleks Makam Sunan Gunung Jati, Selasa (23/12/2025), Pimpinan Pusat GP Ansor menggelar haul KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan almarhum Riyanto yang dirangkai dengan Apel Kebangsaan 10.000 Banser, penganugerahan Riyanto Awards 2025, serta Ziarah Akbar.

Acara ini bukan hanya untuk mengenang sosok-sosok teladan, melainkan juga menyalakan semangat khidmah bagi seluruh kader dalam menjaga persatuan, toleransi, dan kesejahteraan masyarakat.

Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin mengatakan, haul tersebut rutin diselenggarakan sebagai upaya menyalakan inspirasi bagi seluruh kader Ansor dan Banser dalam menggerakkan roda organisasi serta memperkuat nilai-nilai pengabdian. “Haul ini agar semuanya terus menjadi inspirasi dalam kita melangkah dan bergerak,” ujar Addin.

Ia menjelaskan, Gus Dur merupakan sosok teladan yang sepanjang hidupnya diabdikan untuk kemanusiaan, persatuan, dan kebangsaan. Warisan nilai dan pemikiran Gus Dur terus hidup dan relevan hingga kini. “Gus Dur itu kaya kebajikan. Warisannya terus diperbincangkan dan menjadi rujukan,” katanya.

Sementara itu, Addin menilai almarhum Riyanto sebagai simbol ketulusan Banser dalam menjaga keragaman dan kemanusiaan. Ia mengingatkan, saat Riyanto memeluk bom demi menyelamatkan jemaat gereja di Mojokerto, tidak terlintas dalam benaknya jabatan atau posisi apa pun. “Yang ada dalam dirinya adalah perintah agama. Semua manusia adalah makhluk Tuhan. Menjaga keragaman berarti menjaga ciptaan Tuhan,” tegasnya.

Addin meyakini keikhlasan dan pengorbanan Riyanto dalam menjaga keselamatan sesama merupakan bentuk perjuangan kemanusiaan yang luhur. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh kader Ansor dan Banser untuk meneguhkan khidmah atas dasar kebenaran dan ketulusan. “Khidmah di Ansor dan Banser bukan soal jabatan atau posisi, tetapi keyakinan bahwa apa yang kita lakukan adalah jalan yang benar,” ujarnya.

Sebelumnya pada pagi harinya, telah diadakan Apel Kebangsaan 10 Ribu Banser dalam rangka berpartisipasi dalam pengamanan Nataru 2026 di halaman Masjid Syarif Abdurachman, kompleks Makam Sunan Gunung Jati.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit hadir dan memimpin apel itu, didampingi jajaran pejabat utama Mabes Polri seperti Kabaintelkam Polri Komjen Pol Yuda Gustawan, Kadivpropam Polri Irjen Pol Abdul Karim, serta Kadivhumas Polri Inspektur Jenderal Polisi Sandi Nugroho.

Apel ini juga dihadiri sejumlah tokoh nasional dan pimpinan organisasi keagamaan, antara lain Rais Syuriyah PBNU KH. Mustofa Said Aqil Siradj, Sekretaris Jenderal PP GP Ansor H. Rifqi Al Mubarok, Kasatkornas Banser Muhammad Syafiq Syauqi, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan, serta Danrem 063/Sunan Gunung Jati Kolonel Inf Hista Soleh Harahap.

Apel Kebangsaan ini menjadi simbol kesiapsiagaan Banser dalam mendukung pengamanan perayaan Natal dan pergantian Tahun Baru. Sebanyak 11.135 personel Banser dari Jawa Barat dan Jawa Tengah dikerahkan dan siap bersinergi dengan Polri, TNI, serta unsur terkait lainnya guna menjaga keamanan, ketertiban, dan kerukunan masyarakat.

Dalam rangkaian kegiatan yang sama, GP Ansor juga menganugerahkan Riyanto Awards 2025 sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi kader Banser dan Ansor di bidang kemanusiaan, kebangsaan, dan pelayanan sosial. Penghargaan diserahkan oleh Addin Jauharudin bersama Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman.

Adapun penerima Riyanto Awards 2025 adalah:

1. Anugerah Keteladanan Riyanto – Grand Award : Sahabat David Tri (Satkorcab Banyumas, Jawa Tengah) – konsisten melakukan kegiatan sosial selama lebih dari 15 tahun.
2. Anugerah Pengabdian Tanpa Batas – Lifetime Service Award : Sahabat M. Nur Akhwat (Satkorcab Lampung Utara, Lampung) – aktif di Banser selama lebih dari 30 tahun meski berusia 78 tahun.
3. Anugerah Penjaga Kerukunan – Guardians of Harmony : Sahabat Pengukir Gading (Satkorcab Tabanan, Bali) – berdakwah di tengah masyarakat multikultural.
4. Anugerah Pejuang Kemanusiaan : Sahabat Budi Raharjo (Satkorcab Sleman, Yogyakarta) – relawan bencana yang selalu siap terjun.
5. Anugerah Moderasi dan Toleransi : Sahabat Empur (Satkorcab Bandung, Jawa Barat) – guru ngaji yang menyebarkan dakwah ramah dan moderat.
6. Anugerah Garda Kebangsaan – Civic Duty Award : Sahabat Agustiya Dedi (Satkorcab Surabaya, Jawa Timur) – aktif dalam deradikalisasi, nasionalisme, dan kebinekaan.
7. Anugerah Inovasi Gerakan dan Pengorganisasian Banser : Sahabat Kholil (Satkorcab Malang, Jawa Timur) – mengembangkan penyuluhan lingkungan dan penguatan masyarakat.
8. Anugerah Bhakti Sosial dan Pelayanan Publik : Sahabat Kasman (Satkorcab Kebumen, Jawa Tengah) – relawan sosial dan penjaga pantai.
9. Anugerah Penjaga Budaya dan Tradisi Nusantara : Sahabat Ahmad Gozali (Satkorcab Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan) – aktivis pelestarian Pegunungan Meratus dan budaya Dayak Meratus.

Dalam kategori umum, penghargaan diberikan kepada:

– Hasbollah Toisuta (Ketua Yayasan Sombar Negeri Maluku) – pengawal rekonsiliasi pascakonflik Ambon.
– Komunitas Pelita Padang – membangun ruang perjumpaan lintas iman.
– AKP Yuliyanto (Kapolsek Ngaglik Sleman) – mengedepankan dialog sebagai strategi keamanan.

Melalui haul dan penganugerahan ini, GP Ansor menegaskan komitmennya untuk terus merawat nilai-nilai kemanusiaan, kebangsaan, dan toleransi sebagai fondasi gerak khidmah Ansor dan Banser di tengah masyarakat.

Marilah kita jadikan inspirasi Gus Dur dan Riyanto sebagai pedoman langkah kita setiap hari. Biarkan keikhlasan, pengorbanan, dan cinta terhadap sesama menjadi nyala yang menerangi jalan kita dalam membangun bangsa. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan berkah kepada seluruh kader Ansor, Banser, serta semua pejuang kemanusiaan di negeri ini. Semoga Indonesia selalu kuat, persatuan, damai, dan makmur – tempat di mana keragaman menjadi kekuatan, dan setiap individu berhak hidup dengan hormat dan damai. Amin.*Imam Kusnin Ahmad*