بسم الله *Keindahan Orang Berbuat Baik*

  • 89

Prof Mahmud Mustain,
Guru Besar Teknik Kelautan ITS

Ketika kita membandingkan sikap atau gestur orang yang berbuat baik dengan orang yang berbuat jahat maka jelas akan berbeda. Apabila kita malu membandingkan orang lain maka kita rasakan sendiri perbedaan antara kedua perbuatan baik dan jahat tersebut. Sudah barang tentu apabila kita manusia normal maka insyaAllah akan terasa sangat berbeda. Sungguh terasa nyaman apabila kita berbuat baik, sebaliknya terasa gundah sampai dengat ketakutan bila berbuat jahat.

Sesungguhnya apa yang terjadi sampai bisa begitu berbeda. Hal ini hakekatnya adalah bukti kebenaran Islam pada diri masing-masing personal kita. Semua ciptaan Allah SWT itu betul dan diperuntukkan untuk berinteraksi sesuai syariat. Sehingga bila diperuntukkan tidak sesuai dengan syariat ya sudah pasti tidak cocok. Kecocokan dan ketidak-cocokan inilah yang menjadikan berbeda, dan berbedanya adalah kontra yakni kebalikan.

Selain tela’ah logika seperti itu, ada yang lebih mendasar yakni berbuat baik itu disenangi, yakni dikasih-sayangi Allah SWT. Hal ini jelas tertera pada potongan QS Ali Imron ayat 134, yakni:

وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Dan Allah mengasihi orang-orang yang berbuat baik.”

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah sangat mencintai orang-orang yang berbuat baik, yaitu mereka yang memiliki akhlak yang mulia, berbuat kebaikan kepada orang lain, dan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik (Modified Meta AI, 2026).

Dalam tafsir Ibn Katsir, disebutkan bahwa ayat ini turun terkait dengan sifat-sifat orang mukmin yang disebutkan sebelumnya, yaitu mereka yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, menahan amarah, dan memaafkan kesalahan orang lain. Allah SWT menginformasikan bahwa Allah SWT mencintai orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut.

Jadi, ayat ini menekankan pentingnya berbuat baik dan memiliki akhlak yang mulia, karena Allah sangat mencintai orang-orang yang demikian (Tafsir Ibn Katsir, jilid 2, halaman 71).

Alhasil, sungguh indahnya orang yang berbuat baik. Pertama, karena dicintai Allah SWT, siapa yang tidak ingin dicintai Allah SWT. Kedua hal ini karena mengikuti syariat Islam tentang boleh (baik) dan yang tidak boleh (tidak baik) dilakukan. Orang berbuat baik yang mengikuti syariah seperti gear sepeda motor mendapatkan ukuran rantai yang pas. Dengan demikian mari kita tingkatkan amal sholeh kita atau berbuat baik kita serta kita nikmati menjadi orang yang dicintai Allah SWT, semoga bisa demikian aamiin.

Semoga pinaringan manfaat barokah selamat aamiin.

Surabaya,
01 Rojab 1447
atau
22 Desember 2025
m.mustain