Budaya Nuswantara itu sangat luhur, contoh bentuk tumpeng yg mengerucut seperti gunung dalam tradisi di boemi pertiwi ini memiliki makna menempatkan “Gusti Kang Murbeng Dumadi” pada posisi puncak, tertinggi, Bentuk ini juga menggambarkan bahwa Gusti itu awal dan akhir, orang Jawa biasa menyebut-Nya dengan Sang Sangkan Paraning Dumadi.
Kehidupan orang Jawa sangat lekat dengan alam. Mereka sadar bahwa hidup mereka bergantung dari alam. Banyak pelajaran yang menjadi pedoman hidup sehari-hari yang mereka ambil dari alam.
Sayuran dan urab-uraban di tumpengan: kangkung, bayam, kacang panjang, taoge, kluwih dengan bumbu sambal parutan kelapa atau urap. Sayuran-sayuran tersebut juga mengandung symbol-simbol antara lain:
?kangkung berarti jinangkung yang berarti melindung, tercapai.
?Bayam (bayem) berarti ayem tentrem,
?taoge/cambah yang berarti tumbuh,
?kacang panjang berarti pemikiran yang jauh ke depan/innovative,
?brambang (bawang merah) yang melambangkan mempertimbangkan segala
sesuatu dengan matang baik buruknya,
?cabe merah diujung tumpeng merupakan symbol dilah/api yang meberikan
penerangan/tauladan yang bermanfaat bagi orang lain.
?Kluwih berarti linuwih atau mempunyai kelebihan dibanding lainnya.
?Bumbu urap berarti urip/hidup atau mampu menghidupi (menafkahi) keluarga.
Pada jaman dahulu, sesepuh yang memimpin doa selamatan biasanya akan menguraikan terlebih dahulu makna yang terkandung dalam sajian tumpeng. Dengan demikian para hadirin yang datang tahu akan makna tumpeng dan memperoleh wedaran yang berupa ajaran hidup serta nasehat.
Semoga berguna, ?
Tapak Kuntul Anglayang
Koresponden MM.com