By : Mbah Guru Rifai
Menyesuaikan perkembangan zaman adalah sebuah keharusan bagi guru sebagai pendidik formal. Guru wajib memiliki sense untuk selalu update, upgrade dengan perkembangan terkini.
Era digital benar-dinamis dengan kebebasan non-normatif khas netizen yang ragam. Guru harus sanggup memanfaatkan kecanggihan teknologi maya untuk kemudian diadaptasikan dengan Tupoksi sebagai seorang profesional. Berfikir global menjadi kepribadian guru, tetapi local genius dijalankan, menjaga kearifan lokal yang masih relevan utama menyangkut moralitas, religiusitas serta nilai-nilai sosial yang mapan.
Ajak anak generasi masa kini untuk menjadi insan yang cerdas di kelas, cerdas di komunitas serta cerdas di dunia digital. Memanfaatkan android dengan cerdas, benar, manfaat sebagai sumber informasi, pengetahuan baru, hiburan, dll. yang selektif.
Mengapa profesionalisme harus dikedepankan daripada pengabdian? Profesionalisme itu kerja terukur, jelas SOP-nya, normatif serta dipertanggung jawabkan secara adnistratif. Sedangkan semangat pengabdian bersifat personal dengan ukuran keyakinan dan nilai-nilai yang dikaitkan dengan aplikasi religiusitas subjektif.
Tak jelas ukurannya. Guru atau pendidik sebagai profesi kontrak kerja dengan pemerintah. Tidak lebih dari itu. Selebihnya silakan dimaknai dan diniati yang tidak bisa dijadikan sandaran saat menerima kritik, teguran dan bentuk lain. Guru menghindari sikap lebay, ‘putungan’, saat dalam menjalankan Tupoksinya di wilayah kewenangannya ada kendala dari pihak eksternal.
Selamat Hari Guru dan Dirgahayu PGRI. Pendidikan maju, guru sejahtera, Indonesia maju.
Mbah Guru Rifai, Jurnalis Netizen Menaramadinah.com