Penggunaan Takbir dalam Konteks Kekerasan : Penyalahgunaan Simbol.Agama

 

By: KH. Diar Mandala ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Pandeglang, 31 Oktober 2025.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT, takbir atau kalimat “Allahu Akbar” adalah simbol agama Islam yang memiliki makna penting dalam kehidupan umat Muslim. Namun, penggunaan takbir dalam konteks kekerasan atau pertikaian telah menyimpang dari makna aslinya. Tindakan kekerasan yang dilakukan atas nama agama tidak hanya mencederai nilai-nilai agama itu sendiri, tetapi juga merusak harmoni sosial dan kemanusiaan.

Penggunaan takbir dalam situasi kekerasan atau pertikaian dapat dianggap sebagai penyalahgunaan simbol agama untuk membenarkan tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Agama Islam, seperti agama lainnya, mengajarkan tentang kasih sayang, toleransi, dan perdamaian. Oleh karena itu, penggunaan takbir dalam konteks kekerasan dapat bertentangan dengan ajaran-ajaran tersebut.

Penting untuk memahami konteks penggunaan takbir dan memastikan bahwa penggunaannya sesuai dengan ajaran agama dan tidak digunakan untuk membenarkan tindakan yang tidak etis. Kita harus menggunakan simbol-simbol agama dengan cara yang tepat dan menghormati ajaran agama. Jangan sampai kita meneriakkan takbir untuk menyakiti atau membunuh sesama Muslim dan sesama anak bangsa, karena itu sudah salah kaprah.

Mari kita gunakan simbol-simbol agama dengan cara yang tepat dan menghormati ajaran agama. Dengan demikian, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan damai.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

#sdiarm ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ