
By : Prof Mahmud Mustain, Guru Besar Teknik Kelautan ITS
Ada kejelasan tentang aktivitas hidup kita ini yang tidak akan lenyap atau sirna, tetapi akan kekal dan berubah bentuk menjadi bentuk lain. Ada hadits mengajarkan kita untuk meneguhkan bahwa aktifitas atau amal kita adalah kekal dan akan dirubah menjadi balasan. Hal ini terinspirasi dari potongan hadits،
وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِه
Artikel ini perkutat berdialog tentang perihal aktifitas atau amal kita.
Potongan hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dan lengkapnya sebagai berikut:
عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ وَأَحْبِبْ مَنْ شِئْتَ فَإِنَّكَ فَاقِدُهُ وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ
“Hiduplah sesukamu, karena engkau pasti akan mati. Cintailah siapa saja yang engkau mau, karena engkau pasti akan berpisah dengannya. Dan beramallah apa saja yang engkau mau, karena engkau pasti akan diberi balasan karenanya.”
Konsentrasi pada amal, maka hadits ini sangat jelas mengingatkan kita tentang semua kegiatan/aktifitas/amal dalam hidup ini akan ada balasannya. Untuk itu mari kita renungkan bersama dengan harapan bisa menambahkan motifasi untuk meningkatkan amal sholih. Selebihnya dari itu adalah berupaya menjahui larangan Allah SWT.
Mari kita tasarrufkan energi atau kemampuan kita sekecil apapun untuk beribadah. Jangan lupa bahwa kemampuan yang kita miliki ini adalah amanah dari Allah SWT. Dengan demikian kita harus mempertanggung jawabkan amanah ini. Kemampuan berpikir, kemampuan berbuat, dan kemampuan dalam panca indra ini semua sangat tinggi nilai ekonominya. Sehingga kita mestinya menasarrufkan sepadan dengan nilai yang kita bisa lakukan.
Contoh konkritnya bila kita mendapatkan amanah berupa mata yang normal, yang bila dinilai uang adalah sangat tinggi bahkan tak terhingga, maka jasa yang bisa dilakukan oleh mata tersebut juga harus besar. Alhasil, mari kita manfaatkan kebebasan berbuat segala sesuatu dengan fasilitas amanah yang kita miliki, kita tasarrufkan untuk beramal sebaik dan sebanyak mungkin. Sudah barang tentu dengan batasan pada kerangka regulasi aturan syariah.
Semoga manfaat barokah selamat aamiin.
🤲🤲🤲
Surabaya,
05 Jumadil Ula 1447
atau
27 Oktober 2025
m.mustain
