Mengkritisi Oknum Habib Yang Menyimpang dari Ajaran Islam

 

Penulis: Akhdiar K Mandala, S.Par
Tanggal: 22 Oktober 2025
Pandeglang- Banten ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

Saudaraku yang dirahmati oleh Allah SWT.

Dalam beberapa waktu terakhir, kita telah menyaksikan beberapa oknum habib yang menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya. Mereka seringkali menggunakan dalih agama untuk membenarkan tindakan dan perkataan mereka yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist. Tindakan ini tidak hanya merusak citra Islam, tetapi juga dapat menyesatkan umat Muslim lainnya.

*Khurafat dan Kasta: Penyimpangan dari Ajaran Islam*

Salah satu contoh penyimpangan yang dilakukan oleh oknum habib adalah penyebaran khurafat dan kasta. Mereka seringkali mengajarkan bahwa keturunan Nabi Muhammad SAW memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada yang lain, dan bahwa mereka berhak mendapatkan perlakuan khusus. Padahal, dalam Al-Qur’an dan Hadist, tidak ada ajaran yang mendukung hal ini.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.” (QS. Al-Hujurat: 13)

Ayat ini dengan jelas menyatakan bahwa kedudukan seseorang di sisi Allah SWT tidak ditentukan oleh keturunan atau status sosial, tetapi oleh tingkat ketakwaannya.

*Mengembalikan Ajaran Islam yang Sebenarnya*

Untuk mengembalikan ajaran Islam yang sebenarnya, kita perlu memahami Al-Qur’an dan Hadist dengan benar. Kita harus berhati-hati dalam menerima informasi dan tidak mudah terpengaruh oleh ajaran yang tidak sesuai dengan Islam. Kita juga perlu mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh dan memahami konteksnya.

Dalam Hadist, Rasulullah SAW bersabda, “Aku tinggalkan kepadamu dua perkara yang kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang teguh kepadanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.” (HR. Malik)

Hadist ini menekankan pentingnya berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Oleh karena itu, kita harus selalu merujuk pada sumber-sumber yang otentik dan tidak mudah terpengaruh oleh ajaran yang tidak sesuai dengan Islam.

*Kesimpulan*

Dalam mengkritisi oknum habib yang menyimpang dari ajaran Islam, kita perlu memahami Al-Qur’an dan Hadist dengan benar. Kita harus berhati-hati dalam menerima informasi dan tidak mudah terpengaruh oleh ajaran yang tidak sesuai dengan Islam. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran Islam yang sebenarnya, kita dapat menjadi umat Muslim yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT.

#sdiarm ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ