
Oleh : H.Imam Kusnin Ahmad SH. Jurnalis dan aktivis PW ISNU Jatim.
TEPAT SATU TAHUN sejak pelantikannya, Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan komitmen kuat dalam mereformasi birokrasi serta mempercepat pembangunan dan pemerataan layanan publik.
Periode ini bukan hanya sekadar pergantian administrasi, melainkan momentum transformasi yang berfokus pada hasil konkret demi kesejahteraan rakyat.
Capaian Infrastruktur sebagai Pilar Utama Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dibawah kepemimpinan Menko Agus Harimurti Yudhoyono melaporkan kemajuan signifikan.
Proyek jalan tol mengalami peningkatan progres sebesar 15%, sementara pembangunan rumah rakyat mencapai 300.000 unit. Infrastruktur pendukung pertanian dan kawasan strategis juga mengalami penguatan dengan pembangunan 43 jembatan gantung di daerah terpencil mempererat konektivitas.
Peningkatan mutu jalan nasional hingga 95,22% dan jalan daerah mencapai 69,64% memberikan fondasi kuat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Pendanaan pun bersifat hybrid dengan pelibatan investasi swasta guna menjaga keberlanjutan fiskal tanpa membebani anggaran negara.
Pemerataan Pendidikan Digitalisasi Akselerasi Akses
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Abdul Mu’ti menegaskan digitalisasi di 1.200 sekolah daerah tertinggal sebagai inisiatif strategis. Program ini bertujuan memperbaiki akses dan kualitas pendidikan di wilayah-wilayah yang secara geografis terisolasi, sekaligus mempersiapkan generasi muda menghadapi era digitalisasi global. Evaluasi berkala dan penguatan infrastruktur pendukung menjadi prioritas untuk memastikan dampak positif jangka panjang.
Pembangunan 166 Sekolah Rakyat dan renovasi 16.111 sekolah menambah langkah nyata menuju pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan nasional.
Program Sosial Luas dan Efektif
Pemerintah juga memperluas jangkauan program sosial dengan keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis menjangkau lebih dari 36,7 juta penerima manfaat.
Layanan pemeriksaan kesehatan gratis satu kali setahun sudah dinikmati 43 juta lebih warga, membuktikan kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat dari hulu ke hilir.
Upaya ini didukung oleh penerapan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang memperkecil tumpang tindih penerima manfaat sehingga alokasi bantuan tepat sasaran.
Budaya Kerja dan Kepemimpinan
Disiplin Kabinet juga menguatkan kultur kerja terpadu melalui forum koordinasi dan retreat di Akademi Militer Magelang.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa evaluasi kinerja dan reshuffle pejabat merupakan bagian dari pendekatan profesionalisme untuk memastikan efektivitas dan akuntabilitas.
Evaluasi Kritis dan Tantangan
Di balik semua keberhasilan, tantangan signifikan masih ada. Hambatan administratif, kendala logistik, dan kapasitas sumber daya manusia di daerah terpencil dapat menghambat implementasi kebijakan secara merata.
Dinamika politik internal pun menjadi risiko yang memerlukan pengelolaan ketat agar agenda pembangunan tetap konsisten.
Evaluasi kinerja yang transparan dan pelibatan publik dalam monitoring menjadi kunci memperbaiki sistem.
Kinerja Kabinet Mendapat Apresiasi PublikSurvei CELIOS mengungkapkan bahwa Menko Infrastruktur AHY, Menteri Agama Nasaruddin Umar, dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menerima skor tinggi, mencerminkan kepercayaan pada efektivitas kinerja kabinet.
Presiden pun menegaskan pentingnya standar tinggi dalam pelayanan publik dan penegakan hukum yang melindungi kepentingan rakyat.
Arah Ke Depan
Memasuki tahun kedua, pemerintah akan terus mengoptimalkan sinergi antar kementerian dan meningkatkan kapasitas teknologi serta birokrasi. Fokus pada pembangunan infrastruktur terintegrasi, pendidikan berkualitas merata, dan penguatan program sosial tepat sasaran menjadi prioritas utama.
Akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi publik diharapkan menjadi fondasi kuat dalam melanjutkan momentum kemajuan nasional.*****
