Dorong Guru Matematika Kuasai Teknologi Digital dalam Pembelajaran, PPG UNNES beri Pelatihan Mendalam

Tegal – menaramadinah.com.
Pesatnya perkembangan teknologi dan meningkatnya relevansi kecerdasan artifisial dalam dunia pendidikan, para pendidik dituntut untuk beradaptasi dan berinovasi. Salah satu upaya konkret dilakukan oleh Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Semarang (UNNES) melalui kegiatan pelatihan bertajuk “Implementasi Teknologi Digital dalam Pembelajaran” yang digelar di Aula PMI Kabupaten Tegal pada Sabtu, 24 Agustus lalu.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Dr. Ardhi Prabowo, dosen PPG UNNES sekaligus pengabdi dalam program tersebut. Pelatihan ini diikuti oleh puluhan guru dan calon guru dari berbagai jenjang, khususnya guru sekolah dasar yang sedang menyesuaikan diri dengan Kurikulum Merdeka. Kegiatan dilaksanakan secara luring sehari penuh dan dilanjutkan secara daring melalui platform Google Classroom untuk pendalaman materi dan pendampingan pascapelatihan.

Dalam paparannya, Dr. Ardhi menjelaskan bahwa topik coding dan kecerdasan artifisial kini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dunia pendidikan, termasuk dalam pembelajaran matematika di jenjang dasar. “Teknologi digital bukan hanya alat bantu, tetapi juga bagian dari konteks belajar itu sendiri. Melalui teknologi, siswa dapat diberikan masalah, dibantu dalam menyelesaikannya, sekaligus mensimulasikan model dari solusi yang mereka kembangkan,” ungkapnya.

Materi utama dalam pelatihan ini terbagi menjadi dua sesi besar, yaitu pengembangan pertanyaan tingkat tinggi dan pembuatan media belajar interaktif menggunakan aplikasi ZEP Quiz. Pada sesi pertama, peserta diperkenalkan dengan tiga jenis pertanyaan utama dalam pembelajaran berpikir tingkat tinggi, yaitu pertanyaan produktif, pertanyaan imajinatif, dan pertanyaan terbuka.

Pertanyaan produktif mendorong siswa untuk melakukan aktivitas nyata dalam menjawab permasalahan yang diberikan, sementara pertanyaan imajinatif menuntut siswa berpikir kreatif terhadap hal-hal yang tidak dapat diamati secara langsung. Adapun pertanyaan terbuka memberikan ruang bagi beragam kemungkinan jawaban, sehingga menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan reflektif pada peserta didik.

Hasil pengembangan pertanyaan tersebut kemudian diintegrasikan ke dalam media digital ZEP Quiz, sebuah aplikasi pembelajaran berbasis permainan yang memungkinkan guru menyusun evaluasi interaktif dan menarik. Melalui aplikasi ini, guru tidak hanya berperan sebagai penyampai materi, tetapi juga sebagai desainer pembelajaran digital yang kreatif dan inovatif.

Menurut Dr. Ardhi, penggunaan teknologi digital seperti ZEP Quiz sangat relevan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran aktif dan bermakna. “Ketika guru mampu mengintegrasikan pertanyaan berpikir tingkat tinggi ke dalam media digital, maka pembelajaran akan lebih menantang, menyenangkan, dan mampu mengasah kemampuan abad 21 siswa,” tambahnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Mereka menilai pelatihan tersebut tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memberikan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di kelas. Ke depan, tim pengabdi PPG UNNES berencana mengembangkan seri pelatihan lanjutan yang fokus pada integrasi artificial intelligence dan coding dalam konteks pembelajaran matematika di sekolah dasar.

Dengan adanya kegiatan seperti ini, PPG UNNES terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung guru dalam bertransformasi menuju pembelajaran digital yang adaptif, kreatif, dan berorientasi pada masa depan pendidikan Indonesia.