
Prof Mahmud Mustain, Guru Besar Teknik Kelautan ITS.
Teks Al-Qur’an yang langsung berupa larangan sombong adalah:
* وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong”. (QS. Al-Isra’ 17:37). Artikel ini mendiskripsi sombong dengan tujuan supaya lebih bisa dimengerti kemudian bisa lebih hati-hati untuk menghindarkan kesombongan.
Sombong adalah sikap atau perilaku yang menunjukkan kelebihan diri sendiri secara berlebihan, seringkali disertai dengan meremehkan atau merendahkan orang lain. Setidaknya ada 5 (lima) deskripsi tentang sombong (Meta AI, 2025):
1. *Merasa lebih baik dari orang lain*: Seseorang yang sombong seringkali merasa bahwa dirinya lebih baik, lebih pintar, lebih kaya, atau lebih berkuasa daripada orang lain.
2. *Menghargai diri sendiri secara berlebihan*: Sombong dapat membuat seseorang memiliki harga diri yang terlalu tinggi, sehingga mereka merasa tidak perlu meminta maaf atau mengakui kesalahan.
3. *Meremehkan orang lain*: Sombong dapat membuat seseorang meremehkan atau merendahkan orang lain, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
4. *Tidak mau mendengarkan*: Seseorang yang sombong seringkali tidak mau mendengarkan pendapat atau saran dari orang lain, karena mereka merasa bahwa diri sendiri sudah benar.
5. *Berbicara dengan nada yang arogan*: Sombong dapat membuat seseorang berbicara dengan nada yang arogan, seperti memberikan perintah atau ceramah kepada orang lain.
Sombong pertama kali diimplementasikan oleh iblis ketika membangkang perintah Allah SWT. Hal ini tertuang dalam ayat Al-Qur’an, yaitu:
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Ia enggan dan takabbur, dan adalah dia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” QS. Al-Baqarah (2) ayat 34.
Ayat ini menceritakan tentang kisah penciptaan Nabi Adam AS dan perintah Allah kepada para malaikat untuk sujud kepada Nabi Adam AS. Iblis, yang merupakan salah satu makhluq yang ada di surga, enggan untuk sujud dan malah menunjukkan sikap sombong dan takabbur. Oleh karena itu, Iblis dianggap sebagai salah satu contoh dari sifat sombong dan kafir.
Sombong dapat memiliki dampak negatif pada diri sendiri dan orang lain. Dalam hal ini setidaknya ada 3 (tiga) point yakni (Meta AI, 2025):
1. *Merusak hubungan*: Sombong dapat merusak hubungan dengan orang lain, karena mereka merasa tidak dihargai atau dihormati.
2. *Menghambat pertumbuhan*: Sombong dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri, karena seseorang tidak mau belajar dari kesalahan atau menerima saran dari orang lain.
3. *Membuat orang lain merasa tidak nyaman*: Sombong dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman atau tidak percaya diri, karena mereka merasa dihakimi atau direndahkan.
Kesombongan sering mewarnai performance dan sikap kita. Tidak terasa dalam bentuk ucapan, tingkah laku, pikiran dan lainnya bisa terselinap perwujudan sombong yang sangat halus. Contoh, bila kita rasakan berbeda antara ketika berpakaian bagus dengan berpakaian tidak bagus, maka delta perbedaan rasa itu sebenarnya ada sumbangan unsur sombong. Dengan demikian mari kita sama-sama berupaya lebih hati-hati dalam membangun performan dan sikap kita untuk menghindari kesombongan sekecil apapun.
Semoga manfaat barokah slamet aamiin.
🤲🤲🤲
Surabaya, 6 Robiul Akhir 1447
atau
28 September 2025
m.mustain
