Gus Wal Minta Aparat penegak hukum tegakkan UU nomor 24 tahun 2009 Dan Revisi Perberat UU ITE

 

Oleh AR Waluyo Wasis Nugroho.

Rocky Gerung, tokoh akademisi yang selalu sering ditampilkan di media cetak, media televisi, media online dan media sosial.
Rocky Gerung sangat familiar dikenal luas oleh seantero publik tanah air, sering juga disorot media luar negeri, dan konon katanya masyhur sampai luar angkasa, konon lho yaa..

Rocky Gerung merupakan salah satu putra daerah terbaik yang dimiliki oleh tanah minahasa, terlebih manado yang merupakan tempat kelahirannya, seharusnya begitu jika melihat rekam jejaknya dalam peran sertanya memajukan pemikiran pemikiran khazanah demokrasi Indonesia Yang dimana rocky gerung pernah mendirikan “Setara Institute”, selain rocky gerung juga merupakan seorang filsuf dan akademisi yang “terciptakan” dari perguruan tinggi terbaik di negeri ini “Universitas Indonesia”.
Gelar sebagai putra daerah terbaik ataupun filsuf hebat dari tanah minahasa seharusnya memang layak disematkan padanya jika merujuk pada capaian rentetan prestasi akademiknya dan popularitasnya.

Namun diluar hal diatas publik tanah air beberapa tahun terakhir ini selalu terhenyak acap kali melihat dan mendengar “rocky gerung” berfatwa menyampaikan kajian kajian filsuf dan retorikanya, yang hampir bisa dipastikan apa yang rocky gerung sampaikan selalu berbeda dengan pikiran dan sudut pandang mayoritas rakyat indonesia dari sabang sampai merauke, termasuk tanah minahasa dan kota manado kota tinutuan tempat dimana rocky gerung dilahirkan.
Yang jelas publik tanah air dari sabang sampai merauke merasa jengah, sebal, marah dan bosan dengan kajian filsafat rocky gerung yang sering atau bahkan setiap hari nongol di media sosial, media online, koran maupun televisi, meskipun beberapa orang yang terlalu oposan karena sakit hati kalah di pilpres 2014 dan 2019 selalu memuja dan mendewakanya selalu ada dibelakangnya, dan itupun sangat sedikit sekali yang serujuk dengan statement rocky gerung, g percaya?? Survey saja sendiri… Kok ngoyo men….

Bagaimana rakyat indonesia yang masih waras akal pikiran, hati dan wawasannya tak sebal, jengkel, marah dan bosan dengan setiap statement rocky gerung lha wong setiap statementnya selalu mengingatkan kembali ingatan publik tanah air dengan memori kejatuhan Presiden Soekarno, Soeharto, Presiden Gus Dur yang pernah dialami oleh bangsa ini dan tercatat sebagai sejarah kelam bangsa ini.
Dan kita bisa melihat apa yang terjadi di Mesir, Libya, Venezuela, Yugoslavia, dll.

Semua peristiwa peristiwa diatas adalah pelajaran berharga yang tak ingin terulang dan tak ingin kita rasakan, khususnya bagi kita rakyat indonesia yang masih ingin INDONESIA selalu abadi dalam Bhinneka Tunggal Ika.
Apa yang terjadi ketika kejatuhan Presiden Soekarno, Soeharto, Presiden Gus Dur dan apa yang terjadi di Mesir, Libya, Venezuela, Yugoslavia dll adalah dimulai dari penggiringan narasi untuk selanjutnya menjadi sebuah langkah penggiringan opini masyarakat agar hilang kepercayaan dan hilangnya marwah kehormatan pemimpin negara, yang selanjutnya dibentuk mosi tidak percaya kepada pemerintah dengan melakukan kup ataupun demo rusuh nan demo berjilid jilid tak berseri jumlahnya.
Selanjutnya dari kejadian itu diharapkan akan ada pergantian kekuasaan, pergantian kepala negara ataupun pemecah belah percerai beraian sebuah bangsa menjadi negeri negeri kecil, itu yang pernah terjadi di yugoslavia, cekoslovakia, hungaria bulgaria dan masih banyak lagi contohnya.
Kita sendiri pernah merasakan kejatuhan Presiden Soekarno, soeharto, Presiden Gus Dur.
Kita telaah, semua berasal dan bermula dari propoganda dari akademisi maupun tokoh publik yang menyerukan dan menggiring opini masyarakat untuk tidak menghargai, tidak menghormati para pemimpin bangsanya.
Apakah kita mau Indonesia kembali terjadi pengulangan kembali seperti kejatuhan Presiden Soekarno, Soeharto, Presiden Gus Dur terulang??? Tidak, kita masih waras dan tak ingin hal tersebut terulang kembali!!
Kita sebagai rakyat biasa saja yang teramat sangat mencintai negeri surga bernama Indonesia inipun juga tak ingin Indonesia bernasib sama seperti Yugoslavia, Cekoslovakia, Hungaria Bulgaria, maupun Soviet, Tidak… Kita Tidak ingin hal itu terjadi.

Kita Rakyat Indonesia Yang masih waras dan masih berusaha untuk selalu tetap waras ingin Indonesia Yang teramat kita cintai ini bangkit, maju, aman makmur damai sesuai amanah dan cita cita kemerdekaan yang diwariskan para pendiri bangsa dan para pahlawan yang telah susah payah dengan air mata, harta, darah dan nyawa merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari para penjajah.

Untuk itu kami meminta dengan sangat kepada aparat penegak hukum dalam hal ini POLRI TNI lebih bersikap tegas terhadap upaya upaya penjatuhan marwah kehormatan negara, simbol negara dan para pemimpin negara.
Kita Rakyat biasa yang mencintai negeri ini selalu dengan luar biasa menginginkan UU ITE direvisi, diperkuat dan gerak cepat menindak tegas para provokator maupun propoganda yang menyebabkan terancamnya sebuah bangsa yang kita cintai.
Terapkan dan selamatkan UU NOMOR 24 TAHUN 2009
Agar Selamat negeri ini dari ancaman serta rongrongan para propoganda, pembising kehidupan masyarakat seantero negeri.
Kita Rakyat Indonesia Yang susah payah bertahan hidup dimasa pandemi ini ingin fokus bertahan hidup, hal itu bisa tercapai jika negara dan aparat penegak hukum tegas menindak para provokator dan propogandis, kita sudah sangat berat untuk bertahan hidup, tolonglah rakyatmu ini jangan terbebani dengan provokator dan propogandis pemecah belah bangsa.
Tindak Tegas, Tangkap Dan Hukum berat mereka.

Untuk Pak Prof Rocky Gerung dan rekan rekan sejawatnya… bertobatlah, berhentilah buat gaduh di negeri ini…
Kalau filsafat dan demokrasi yang anda dengungkan sampai hari ini murni dan sejati tunggulah sampai 2024… dan itu masih jauh dari hari ini…
Jangan ajak rakyat indonesia terus menerus larut kedalam sebuah narasi narasi dan opini yang menyibukkan nan menyita waktu kami…
Kami ingin tetap hidup di tengah masa pandemi yang begitu berat ini…
Ajari Rakyat Indonesia… Ajari Anak Bangsa Menghormati Pemimpinnya…
Bukan Ajari Rakyat Indonesia Dan Anak Bangsa Menghina para pemimpin bangsa…

Ba’da Maghrib, Kamis 180221
Rumah Pancasila Jombang
Sekretariat PGN Jawa Timur