KPSN Lestarikan Sejarah Leluhur Di Kota Angin

Nganjuk.MenaraMadinah.Com,Komunitas adalah suatu wadah perkumpulan bagi sekelompok individu untuk melakukan suatu aktivitas secara bersama,berinteraksi,berdiskusi dan saling bertukar informasi hingga masing-masing anggota komunitas mendapatkan tambahan wawasan dan pengetahuan yang relevan tentang suatu hal yang disukai.


Di wilayah Kabupaten Nganjuk tepatnya di Jl.Dewi Sartika No.6 Banaran Kertosono telah berdiri sebuah komunitas bernama Komunitas Pemerhati Sejarah Nganjuk(KPSN) yang terfokus dalam bidang sejarah lokal khususnya mengenai temuan-temuan baru dari peninggalan leluhur yang tersebar di berbagai wilayah Nganjuk.
KPSN terbentuk tanggal 16 Februari 2016 dan dicetuskan ide pendiriannya oleh Sugiarto(Mas Ujang),seorang pecinta Sejarah dan penggemar barang-barang antik yang sehari-hari ia berprofesi sebagai penjual batu akik ,liontin,asesoris dan menerima jasa poles.


“Keanggotaan KPSN bersifat terbuka,tidak mengenal batasan usia.Ada yang berasal dari kalangan guru Sejarah,pecinta benda antik,mahasiswa,penulis buku Sejarah,jurnalis dan lain -lain,” ujar Mas Ujang yang punya hobi wisata dan kuliner tersebut.
Sebagai sarana komunikasi dan diskusi antara para anggota KPSN,mereka telah mempunyai grup di facebook dan juga WhatsApp Group(WAG) beranggotakan 91 peserta sejauh ini.
Baru-baru ini,KPSN telah sukses mengadakan acara blusukan (15/11/2020) dengan mengunjungi Situs Stasiun Kertosono,Situs Tanjung Kertosono,Candi Banjarsari (Ngronggot),Talud Bergayu dan Jagang Balowerti(tapal batas).
Para anggota KPSN yang mengikuti agenda blusukan itu merasa antusias dan enjoy.
Mas Ujang selaku Ketua KPSN dan koordinator blusukan menjelaskan bahwa aktivitas tersebut mampu memberikan banyak manfaat bagi para anggota KPSN yang ikut serta dalam acara yaitu bisa mengetahui lokasi peninggalan bersejarah secara langsung ,dapat mengukur ukuran batu andhesit dan batu-bata .Disamping itu ,para anggota KPSN juga bisa mengenal relief dan ornamen di Candi Banjarsari.Dan sesuatu yang penting dan menarik adalah bahwa leluhur kita telah memiliki kebudayaan yang canggih dalam merekatkan material situs tersebut tanpa semen.Untuk rencana selanjutnya,KPSN akan menggelar blusukan ke tempat-tempat yang mengandung nilai historis lainnya di wilayah Kota Bayu.
@Bro-J(21/11/2020)