بسم الله *Hikmah Yang Lain Musibah Al-Khozini*

 

Prof Mahmud Mustain, Guru Besar Teknik Kelautan ITS.

Hikmah yang mendesak untuk ditulis di artikel ini adalah tentang keselamatan kerja pada pekerja bangunan. Tulisan ini memberikan peringatan kepada kita semua selaku penanggung jawab atau pemilik dari bangunan. Hal ini sebagai upaya preventif, jangan sampai sudah terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan baru kethetheran dan saling menyalahkan.

Keselamatan kerja sering terabaikan misalnya, setiap pekerja bahkan tamu-pun (visitor) yang sedang menilai yakni semua orang yang ada dalam lingkungan kerja harus menggunakan tutup kepala (Helm kerja). Sangat beresiko tinggi pekerja bangunan pada ketinggian yang beresiko jatuh misalnya, tidak memakai/menggunakan sabuk pengaman kerja dari resiko jatuh.

Sabuk pengaman kerja bangunan pada ketinggian tertentu dikenal dengan beberapa nama, tergantung pada jenis dan fungsinya. Berikut beberapa jenis sabuk pengaman yang umum digunakan (Meta AI, 2025):

– *Full Body Harness*: Sabuk pengaman yang menutupi seluruh tubuh, termasuk bahu, pinggang, dan kaki. Digunakan untuk pekerjaan di ketinggian yang memerlukan perlindungan maksimal.
– *Safety Belt*: Sabuk pengaman yang diikatkan di sekitar pinggang, biasanya digunakan untuk pekerjaan di area rendah atau untuk menahan pekerja pada posisi tertentu.
– *Body Belt*: Sabuk pengaman yang mirip dengan safety belt, tetapi lebih fokus pada menahan pekerja pada posisi tertentu.
– *Work Positioning Belt*: Sabuk pengaman yang membantu pekerja tetap berada dalam posisi tertentu, terutama saat bekerja di area yang sulit dijangkau.
– *Suspension Harness*: Sabuk pengaman yang digunakan pada pekerjaan yang membutuhkan pekerja berada dalam posisi tergantung, seperti perawatan jembatan atau bangunan tinggi.

Sabuk pengaman ini dirancang untuk melindungi pekerja dari risiko jatuh dan cedera serius saat bekerja di ketinggian. Pemilihan jenis sabuk pengaman yang tepat sangat penting untuk memastikan keselamatan pekerja.

Kecenderungan banyaknya pekerja suka-rela (Santri) di pondok pesantren semakin terasa. Secara ekonomi, sangat baik dan hemat beaya. Sungguh ini baik sekali yakni memberikan kesempatan untuk menjariahkan tenaganya dalam membangun pondok. Juga memberikan pelajaran bagi santri untuk merasakan membangun pondok, dengan harapan bisa ditiru setelah selesai mondok.

Tetapi ada hal yang menjadi perhatian kita, yakni tentang keselamatan kerja. Kita harus menambah perhatian tentang ini, hitung-hutung preventif yakni pencegahan jangan sampai ada kejadian yang tidak kita inginkan yang disebabkan oleh kurangnya kelengkapan untuk keselamatan kerja.

Alhasil, hikmah musibah Al-khozini membuat kita mau dan bisa introspeksi diri khususnya kita-kita yang memiliki tanggung jawab tentang bangunan. Semoga demikian adanya aamiin.

Semoga manfaat barokah slamet aamiin
🤲🤲🤲

Surabaya,
14 Robiul Akhir 1447
atau
6 Oktober 2025
m.mustain