Trilogi Buku Teknologi Kelautan untuk Anak Indonesia

Oleh: Dr. Eng. Ir. Rudi W. Prastianto, S.T., M.T, IPU.
Kepala Program Studi Sarjana Teknik Lepas Pantai Departemen Teknik Kelautan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) – Surabaya.

Pada momentum-momentum penting tertentu, sangat penting untuk mengingatkan kembali jati diri kita sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Lebih dari 70% wilayah Indonesia adalah lautan, dengan 17 ribu lebih pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Laut bukan sekadar ruang kosong di antara pulau-pulau, melainkan urat nadi kehidupan, jalur perdagangan, sumber pangan, energi, hingga pertahanan negara.

Misalnya di Hari Maritim Nasional Indonesia, yang dirayakan setiap tanggal 23 September, selayaknya harus memiliki makna yang kuat dalam sejarah dan perkembangan bangsa. Peringatan ini adalah kesempatan untuk merenungkan kembali peran strategis laut dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan mensyukuri atas kekayaan maritim negara kepulauan terbesar di dunia. Di tengah arus globalisasi dan dominasi teknologi darat, kesadaran generasi muda akan jati diri maritim bangsa mulai memudar. Di sinilah pentingnya menumbuhkan literasi maritim sejak dini, agar anak-anak Indonesia tumbuh dengan kebanggaan dan visi besar sebagai penerus kejayaan maritim Nusantara.

Trilogi Buku Teknologi Kelautan untuk Anak
Sebagai salah satu ikhtiar membangkitkan kesadaran itu, telah lahir trilogi buku bertema teknologi kelautan yang ditujukan khusus untuk anak-anak kelas 5–6 SD hingga kelas 1 SMP.
Trilogi ini disusun dengan bahasa sederhana, ilustrasi menarik, dan contoh nyata yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, sehingga anak-anak dapat:
1. Mengenal laut bukan hanya sebagai tempat bermain, tetapi juga sebagai ruang kehidupan dan sumber ilmu.
2. Memahami teknologi kelautan sederhana—mulai dari kapal, pelabuhan, energi laut, hingga ekosistem bawah laut.
3. Menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui kesadaran bahwa NKRI berdiri kokoh karena laut yang menyatukan.

Trilogi ini hadir bukan hanya untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga membangkitkan imajinasi, menyalakan mimpi, dan menumbuhkan semangat anak-anak Indonesia untuk suatu hari nanti menjadi ilmuwan, insinyur, pelaut, peneliti, maupun penjaga samudera Nusantara.

Seruan Kebangkitan Generasi Muda
Pemberian semangat, motivasi, dan pengetahuan adalah Seruan Kebangkitan, khususnya bagi generasi muda Indonesia, sebagai upaya:
• Menumbuhkan kebanggaan bahwa Indonesia adalah bangsa bahari yang pernah jaya di masa Sriwijaya dan Majapahit.
• Mendorong inovasi teknologi kelautan agar anak-anak berani bermimpi menemukan kapal ramah lingkungan, robot bawah laut, hingga pembangkit energi ombak, dll.
• Membangun kesadaran ekologi, bahwa laut harus dijaga dari pencemaran dan eksploitasi berlebihan demi keberlanjutan masa depan.
Dengan demikian, Seruan Nasional ini berarti menyalakan kembali tekad bersama untuk menjadikan laut sebagai sumber kemajuan, kemakmuran, dan kedaulatan NKRI.

Menuju Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia
Trilogi buku ini sejalan dengan visi besar Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia. Visi itu hanya dapat terwujud jika sejak dini anak-anak bangsa sudah memahami dan mencintai laut. Pendidikan maritim tidak cukup berhenti di bangku kuliah atau lembaga riset, tetapi harus ditanamkan sejak anak-anak belajar membaca dan menulis.

Jadikan tiap momentum terkait maritim/kelautan menjadi titik pengingat bahwa perjuangan membangun bangsa maritim dimulai dari melek literasi kelautan. Dan literasi itu kini telah hadir dalam bentuk buku-buku sederhana yang dapat dibaca, dipelajari, dan dicintai anak-anak Indonesia.

Dengan menanamkan benih kesadaran maritim sejak dini, kita sejatinya sedang menyiapkan generasi emas Indonesia yang kelak mampu mengelola samudera Nusantara bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk kemajuan, kemakmuran, dan kejayaan NKRI. [@RWP, Surabaya 10 Oktober 2025].