Bangunan Diri

 

Dr.Ir Hadi Prajaka SH MH
*Semua orang berpikir untuk mengubah dunia, tapi tidak ada yang berpikir untuk mengubah dirinya sendiri*

Kalimat ini terdengar sederhana, namun menyimpan cermin yang sering kita hindari. Kita gemar menunjuk ke luar, pada sistem, pada orang lain, pada keadaan, seakan sumber kekacauan selalu berada jauh dari batin kita, itulah manipulatif wajah kebohongan dan Dunia menjadi panggung kesalahan kolektif, sementara diri kita bersembunyi di balik peran sebagai penonton yang merasa benar, bila terus dibiarkan akan mengalami kerapuhan jati diri, yg berakibat hilangnya satu kesadaran.

*Padahal dunia tidak berubah melalui teriakan keras ,melainkan melalui pembentukan karakter diri*

Ia bergerak perlahan lembut mengikuti kualitas hidup manusia yang menghuninya. Ketika hati dipenuhi keserakahan, dan dunia menjadi rakus.
Ketika pikiran dipenuhi ketakutan, dunia terasa kejam.
Ketika Kita dipenuhi keragu-raguan dan kekosongan jiwa’, tetapi Kita menuntut keadilan, demokrasi namun lupa melatih kejujuran dalam keputusan kecil. Kita mengutuk kebohongan, tetapi menoleransi dusta yang menguntungkan diri sendiri, akibat nya hidup dipenuhi kemunafikan yg parah.

Mengubah diri bukan pekerjaan heroik yang dipuji banyak orang,
Mengubah diri bukan suatu pemaksaan yg kejam,
Mengubah diri bukan pekerjaan yg sangat melelahkan, tetapi satu usaha sederhana yg dilakukan secara kontinyuitas tanpa batas dan Ia berada dilorong sunyi, dan tenang tentram bahagia tetapi dianggap sering sekali menyakitkan, dan menuntut kejujuran, ketulusan tanpa saksi. Di sana kita belajar sungguh-sungguh untuk mengakui kelemahan, memeriksa motif Bhatin dan merapikan niat, tekun untuk bisa mendapatkan Perubahan sejati, yang tidak lahir dari kemarahan terhadap dunia, melainkan dari keberanian berdamai dengan bayangan diri, belajar dg cerminan jiwa’

Saat satu manusia memilih bertumbuh, dunia tidak langsung berganti wajah. Namun arah angin kesadaran yg akan merubah, hayalan menjadi kenyataan hidup

Dari sanalah perubahan besar biasanya bermula, bukan dari kerumunan manusia yang marah, dan bukan dari petir serta datangnya suara firman firman langit tetapi dari individu yang sadar, dari perjalanan kesunyian,ketenangan dan ketentraman jiwa’,
Itu dinamika kesadaran yg segera lahir setelah mampu melihat cermin diri….. Itulah bangunan kesadaran murni.

Bahwasanya uraian Kalimat-kalimat yang tersebut diatas mungkin bisa menjadi pelajaran dan renungan dalam dan menyentuh hati.
Untuk menambahkan literasi memperkaya Cakrawala yang mungkin dapat menjadi kunci pemahaman kita tentang pentingnya mengubah diri sendiri.

– *Kesadaran diri adalah awal dari perubahan*: Sebelum kita dapat mengubah dunia, kita harus terlebih dahulu mengubah diri sendiri. Kesadaran diri adalah kunci untuk memahami kelemahan dan kekuatan kita, sehingga kita dapat membuat perubahan yang positif.
– *Mengubah diri bukan tentang perfeksionisme*: Mengubah diri bukan tentang mencapai kesempurnaan, tetapi tentang menjadi lebih baik dari hari ke hari. Kita harus menerima kelemahan kita dan berusaha untuk memperbaikinya.
– *Kesabaran dan ketekunan adalah kunci*: Mengubah diri bukanlah proses yang cepat atau mudah, tetapi memerlukan kesabaran dan ketekunan. Kita harus siap untuk menghadapi tantangan dan kesulitan, tetapi tidak menyerah.
– *Diri sendiri adalah cerminan dunia*: Dunia adalah cerminan dari diri kita sendiri. Jika kita ingin mengubah dunia, kita harus terlebih dahulu mengubah diri sendiri.
– *Kesadaran spiritual adalah penting*: Kesadaran spiritual dapat membantu kita memahami nilai-nilai yang lebih tinggi dan memberikan kita kekuatan untuk mengubah diri sendiri.

Saya ingin mengakhiri dengan sebuah kutipan dari Mahatma Gandhi: *”Jadilah meteor perubahan yang kamu awali agar bisa me- lihat keindahan dunia.”* Mari kita berusaha untuk mengubah diri sendiri dan menjadi contoh bagi orang lain.