SMPN 15 Mataram Perkuat Persiapan Lomba Pangan Jajanan Anak Sekolah Aman BPOM 2025

Mataram. 10/12/2025.
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 15 Mataram tengah memaksimalkan seluruh aspek pelaksanaan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman sebagai bagian dari persiapan mengikuti lomba yang digelar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tahun 2025. SMPN 15 Mataram mengikuti lomba tersebut secara mandiri, serta persiapan dilakukan lebih awal dengan melakukan penataan administrasi, peningkatan pengawasan kantin, hingga penguatan sistem edukasi keamanan pangan kepada siswa.

Kepala SMPN 15 Mataram, Hj. Sri Wahyu Indriani, S. Pd. menjelaskan bahwa lomba PJAS Aman merupakan ajang resmi BPOM yang diikuti sekolah-sekolah di seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Masing-masing provinsi akan menyeleksi semua sekolah yang ikut berkompetisi, dan memilih satu sekolah terbaik yang dijadikan nominasi pertama.

Hanya peraih nominasi pertama tingkat provinsi yang dapat mewakili daerah ke tahap nasional. Rekam jejak tahun lalu, tepatnya 2024, SMPN 15 Mataram berada pada posisi ketiga, sehingga belum memperoleh kesempatan tampil di tingkat nasional.

“Karena tahun lalu hanya mencapai nominasi ketiga, tahun ini kami berusaha lebih keras lagi agar bisa mendapat nominasi pertama dan berhak mengikuti seleksi nasional,” ungkap Sri Wahyu Indriyani, Selasa (10/12/2025).

Ia menerangkan bahwa ada beberapa indikator penilaian lomba PJAS yakni pelaksanaan program di sekolah, keamanan makanan dan minuman yang dijual di kantin, jejak intervensi BPOM, serta kelengkapan dokumen pendukung yang harus diunggah sekolah. Salah satu dokumen pendukung yang dimiliki oleh SMPN 15 Mataram yaitu Laik Higiene yang langsung ditandatangani oleh Wali Kota Mataram.

Menurutnya, aspek keamanan pangan menjadi titik yang paling ketat karena seluruh produk kantin harus memenuhi standar kesehatan.

Sri Wahyu mengungkapkan bahwa BPOM sering melakukan kunjungan penilaian serta pengambilan sampel jajanan di SMPN 15 Mataram. Hasil pemeriksaan laboratorium selalu menunjukkan kondisi aman, baik dari aspek kimia, bakteriologi, maupun kontaminasi fisik.

“Semua sampel makanan dan minuman yang diuji BPOM dinyatakan aman, tanpa bahan kimia berbahaya, tanpa cemaran fisik, dan bebas bakteri,” jelasnya.

Selain memperkuat kantin sehat, sekolah juga menyusun strategi edukasi berkelanjutan kepada peserta didik. Sejak masa orientasi siswa/masa orientasi peserta didik (MOS/MOPD), siswa baru diberikan sosialisasi terkait makanan sehat, jajanan aman, dan bahaya bahan berisiko.

” Sekolah menggandeng BPOM untuk memberikan materi langsung setiap tahun, sehingga pemahaman siswa terus diperbarui.” Ungkapnya.

Tidak hanya itu, SMPN 15 Mataram juga membentuk kader PJAS yang terdiri dari guru sebagai kader senior dan siswa sebagai kader junior. Para kader tersebut telah mengikuti bimbingan teknis dari BPOM untuk mempelajari cara mendeteksi jajanan berisiko, menyampaikan edukasi kepada siswa lainnya, serta melakukan pengawasan internal.

“Kader-kader ini kami siapkan agar mampu mengimbas, tidak hanya untuk warga sekolah tetapi juga ke sekolah lain,” tambahnya.

Sebagai salah satu syarat lomba, sekolah juga menetapkan Tim PJAS resmi yang beranggotakan guru, pegawai, kader siswa, dan unsur manajemen. Tim ini bertugas menyusun rencana tindak lanjut, membuat komitmen tertulis, mengumpulkan bukti kegiatan, serta memastikan pelaksanaan PJAS berjalan konsisten, bukan hanya saat menjelang lomba.

Sri Wahyu menegaskan bahwa BPOM dapat melakukan pemeriksaan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Karena itu, sekolah berupaya menjaga kualitas makanan dan kebersihan kantin setiap hari.

Ia menyampaikan bahwa pedagang kantin telah mengikuti pelatihan dan tidak lagi diperbolehkan menggunakan wadah sekali pakai yang berpotensi mencemari makanan.

“BPOM bisa sidak kapan saja, sehingga kami harus memastikan praktik keamanan pangan benar-benar diterapkan setiap hari, bukan sekadar formalitas lomba,” imbuhnya.

Lebih jauh, Sri Wahyu Indriyani mengatakan bahwa dokumen komitmen, laporan program, dokumentasi kegiatan, hingga rencana tindak lanjut akan diunggah ke sistem penilaian pada Januari, sesuai jadwal pembukaan pendaftaran lomba oleh BPOM. Ia memastikan bahwa seluruh dokumen sedang diselesaikan agar tidak ada kekurangan administratif.

Dengan persiapan yang lebih matang, ia optimistis SMPN 15 Mataram dapat meraih nominasi pertama di tingkat provinsi.

Menurutnya, keberhasilan dalam lomba PJAS bukan hanya tentang prestasi, tetapi juga bukti bahwa sekolah benar-benar menjamin keamanan pangan bagi seluruh peserta didik.

“Ini tentang ketenangan orang tua, karena jika kantin aman, mereka lebih tenang mengizinkan anak-anaknya berbelanja di sekolah,” jelasnya.

Sujaya