
BLITAR–Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Blitar masa khidmah 2025–2029 resmi dikukuhkan di Pendopo Ronggo Hadi Negoro (RHN), Sabtu (6/12/2025).
Untuk pertama kalinya, pelantikan digelar dengan skala besar dan meriah, dengan Imam Maliki ditetapkan sebagai Ketua PC GP Ansor Blitar.
Selain Bupati Blitar H.Rijanto dan Walikota Blitar H. Syauqul Muhibbin, S.H.I,yang akrab disapa Mas Ibin,
Forkopimda Blitar, Anggota DPRD Komisi C Provinsi Jawa Timur, serta Ketua PP GP Ansor H.Mohammad Bisri serta Ketua PW Ansor Jatim H. Musaffa Safril.
Tidak ketinggalan juga hadir Rais Syuriyah PCNU KH Ardani Ahmad, Ketua PCNU Blitar Kiai Mohammad Muqorrobin, para mantan Ketua PC Ansor, dan eks Satkorcab Banser, serta Ketua pimpinan Banom, Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, PMII, ISNU, dan Pagar Nusa serta lembanya.
Momentum ini bukan hanya seremonial belaka, melainkan penanda dimulainya babak baru sinergi antara organisasi kepemudaan terbesar Nahdlatul Ulama (NU) dengan Pemerintah Kabupaten Blitar.
Bukti konkretnya adalah kucuran dukungan logistik dan hibah satu unit mobil operasional yang diterima dari anggota DPRD Provinsi Jawa Timur serta donatur (salah satunya Bapak Guntur), dengan dukungan penuh pemerintah daerah.
“Alhamdulillah, kita berkomunikasi dengan Bapak Haji Rijanto (Bupati Blitar) dan beliau sangat welcome. Ini momen luar biasa untuk GP Ansor,” tegas Imam Maliki usai prosesi.
Maliki menambahkan, “Kami berterima kasih atas fasilitas pelantikan dan bantuan mobil — semuanya akan kami manfaatkan optimal untuk memperkuat kerja-kerja Ansor dan Banser di seluruh kabupaten,” katanya.
Setelah menerima dukungan tersebut, Imam Maliki langsung memberikan instruksi internal: konsolidasi total dari hulu ke hilir. “Semua level pengurus, dari ranting di desa hingga cabang, harus berkomunikasi baik agar program memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menegaskan prinsip yang akan dijalankan sesuai amanah pimpinan pusat: “Boleh dekat dengan Kapolres atau Bupati, tapi jangan sampai jauh dari masyarakat bawah — perjuangan Ansor berada di akar rumput, jadi kami harus hadir secara langsung dalam kehidupan masyarakat.”
Selain itu, PC GP Ansor akan memperkuat koordinasi dengan berbagai instansi agar aspirasi anak muda tersampaikan dengan baik.
Di sisi lain, Bupati Blitar Rijanto menempatkan GP Ansor sebagai mitra strategis pemerintah dan posisi strategis dalam pembangunan daerah.
Ia tidak hanya memberikan selamat, tetapi juga “pekerjaan rumah” berat: menjadikan GP Ansor sebagai benteng pertahanan nilai kebangsaan, moderasi beragama, dan penjaga keutuhan NKRI di tengah ancaman radikalisasi dan disrupsi digital.
“GP Ansor berperan penting dalam memfilter perkembangan zaman, menjaga harmoni sosial, keamanan, dan ketertiban masyarakat,” tandasnya.
Bupati juga meminta pengurus baru melanjutkan perjuangan dengan semangat hubbul wathan minal iman dan mendorong lahirnya generasi muda yang religius, produktif, dan berdaya saing — termasuk menggerakkan kader terlibat dalam UMKM, ekonomi kreatif, pertanian modern, dan kewirausahaan dengan pelatihan yang memperkuat skill di era digital.
Acara ditutup dengan harapan kolaborasi antara Pemkab Blitar dan GP Ansor akan menciptakan daerah yang stabil di tengah tantangan global. Untuk para kader baru, ini bukan hanya tugas — melainkan kesempatan untuk membuktikan bahwa generasi muda Ansor mampu menjadi perubahan nyata.
Jangan biarkan dukungan yang diterima hanyut dalam ombak waktu; gunakan semuanya untuk memberika dampak positif yang terasa di setiap sudut Kabupaten Blitar. Ingat: setiap langkah kecil yang dilakukan untuk masyarakat adalah langkah besar menuju masa depan yang lebih baik.*Imam Kusnin Ahmad*
