
*
Banyuwangi :Menara Madinah. Com– Meningkatnya kasus penyakit kronis bahkan akut yang kini banyak menyerang anak-anak, seperti diabetes melitus (DM), gagal ginjal, batu ginjal, kanker, tekanan darah tinggi, serta gangguan tumbuh kembang dan stunting, mendorong pentingnya reborn gerakan pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) di era pendidikan saat ini.
Sebagai langkah konkret, Kecamatan Gambiran dan Kecamatan Muncar bekerja sama dengan Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS) serta didampingi oleh Forum Banyuwangi Sehat (FBS) menyelenggarakan sosialisasi pelaksanaan program UKS/M bagi para kepala sekolah dan guru UKS dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA/SMK di wilayah kerja masing-masing, pada 4–5 November 2025.Hadir juga Kades dan Kasie kesra serta ketua Pokja Desa Sehat.
Kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat pelaksanaan UKS/M di sekolah, dimulai dari peran aktif kepala sekolah sebagai penggerak utama. Dengan melibatkan guru pembina UKS terlatih dan kader UKS yang kompeten, diharapkan sekolah dapat berperan lebih maksimal dalam mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing menuju Generasi Emas Indonesia 2045.
Dalam sesi diskusi yang dipandu Dewi Anggorowati di Gambiran dan Bung Aguk di Muncar, peserta membahas berbagai persoalan kesehatan di lingkungan sekolah.Kurangnya sarpras yang bisa diiusulkan di musrenbang desa dan mis persepsi antara puskesmas dan warga sekolah.
Salah satu isu yang mencuat adalah keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di depan sekolah yang menjual makanan dengan kandungan pemanis dan pewarna buatan tinggi, yang dikhawatirkan berdampak buruk terhadap kesehatan siswa. Masalah ini menjadi perhatian bersama untuk segera ditangani melalui kerja sama lintas sektor.”Perlu edaran Bupati yang kami pampang di tembok sekolah, hingga kami cukup kelola kelas ndak repotkan harus ngomong juga dengan penjual makanan minuman depan pagar yang bertentangan dengan sajian Kantin Sehat! “ungkap Sri Wahyuni dari SLB di TembokRejo.
” Kami perlu ilmu dan praktek PHBS buat anak kelas 1 soal disiplin sampah dan kebersihan toilet! ” tukas guru SD BLOOM.
Mereka ingin ada kelanjutan pelatihan guru UKS/M dan Kader siswa yang bersertifikat di tanda tangani camat sebagai Pembina UKS/M di Kecamatan.
Pimpinan Puskesmas di Muncar dan Gambiran menjawab bijak soal harapan dan curhatan peserta.
Sebagai tindak lanjut, pada awal tahun 2026 akan diadakan pelatihan bagi guru UKS/M dan kader UKS/M di setiap kecamatan. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu sekolah dalam menyusun serta mengimplementasikan program UKS/M yang lebih efektif dan berkelanjutan.”Kami dari FBS yang juga pembina UKS/M kabupaten akan sinergi dengan Tim Penggerak PKK dan Puskesmas serta Camat untuk mendukung Kabupaten Banyuwangi Sehat lewat tatanan pendidikan yang dikaitkan dengan tatanan sehat lainnya sesuai kearifan lokal tiap wilayah! ” tutur narasumber Pipit Haryono.
Ditambahkan oleh Desika Ulfatunisa dari Tim Promotor UKS STIKES bahwasannya UKS/M bukan ekstrakurikuler tapi usaha warga sekolah yang melibatkan kepala sekolah beserta guru dan tenaga kependikan termasuk Komite sekolah dengan pembina Kades dan Camat.
Semua berkomitmen bersama seluruh peserta untuk siap melaksanakan kembali program UKS/M di sekolah dan madrasah masing-masing. Melalui kolaborasi ini, Kecamatan Gambiran dan Muncar bertekad mewujudkan lingkungan pendidikan yang sehat demi terciptanya kecamatan sehat dan generasi masa depan yang unggul berkarakter.Sehat dimulai saya serta tolak rokok, narkoba, sex bebas dan kenakalan maupun kekerasan di lembaga pendidikan. (Aguk Wahyu Nuryadi)
