
Lamongan – Siang itu, ruang kelas di Yayasan Mazraatul Ulum, Kecamatan Paciran, Lamongan, tampak berbeda. Bukan papan tulis atau spidol yang menjadi pusat perhatian, melainkan layar ponsel. Para guru dan peserta pelatihan tampak antusias mencoba fitur Instagram Live untuk berlatih percakapan bahasa Inggris. Sesekali terdengar tawa ketika ada yang salah ucap, namun justru itulah yang membuat suasana belajar terasa hidup.
Program pelatihan ini digagas oleh tim dosen dan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) untuk menjawab tantangan global: bagaimana masyarakat pesisir dapat meningkatkan kemampuan bahasa Inggris sekaligus literasi digital. Selama dua minggu, para peserta dikenalkan pada berbagai cara memanfaatkan Instagram sebagai media pembelajaran, mulai dari membuat video pendek, kuis interaktif, hingga diskusi daring.
“Kami ingin mengubah mindset bahwa Instagram bukan sekadar hiburan, tetapi juga ruang belajar yang menyenangkan,” ungkap Nailul Authar, ketua tim pelaksana.
Hasilnya cukup mengejutkan. Berdasarkan pre-test dan post-test, kemampuan berbicara bahasa Inggris peserta meningkat hingga 25 persen. Selain itu, mereka kini lebih percaya diri membuat konten edukasi berbasis digital. Salah satu peserta bahkan berhasil membuat video singkat tentang percakapan sehari-hari dalam bahasa Inggris yang kemudian menuai banyak komentar positif dari rekan-rekannya.
Meski begitu, tantangan tetap ada. Beberapa peserta masih merasa canggung berbicara spontan dalam bahasa Inggris. “Awalnya saya grogi sekali. Tapi karena latihan terus, lama-lama jadi terbiasa,” ujar salah satu guru peserta pelatihan.
Tak berhenti di ruang kelas, semangat belajar ini berlanjut ke grup WhatsApp pascapelatihan. Di sana, para peserta saling berbagi pengalaman, konten, dan motivasi agar keterampilan yang diperoleh tidak hilang begitu saja.
Pelatihan sederhana ini membuktikan satu hal: dengan pendekatan yang tepat, teknologi bisa menjadi jembatan bagi masyarakat lokal untuk bersaing di era global. Dari Paciran, Lamongan, Instagram telah menjelma menjadi kelas baru yang menghubungkan bahasa, teknologi, dan semangat belajar tanpa batas.
