Tenaga Ahli Menag : Jemaah Haji yang Terpisah dari Rombongan, Disediakan Mobil Golf oleh Sarikah.

MAKKAH – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bahu-membahu dengan personel delapan syarikah (perusahaan penyedia layanan haji) dalam membantu jemaah haji di Mina. Untuk memudahkan petugas dalam melayani jemaah haji yang terpisah dari rombongan, delapan syarikah menyediakan mobil golf.

“Saya atas nama Misi Haji Indonesia, terutama di Mina, menyampaikan terima kasih kepada delapan syarikah atas bantuan mobil golfnya. Terima kasih juga kepada teman-teman Linjam (Perlindungan Jemaah), ada Kolonel Harun Ar Rasyid yang teman-teman misi haji Indonesia bekerja 24 jam,” ujar Tenaga Ahli Menteri Agama RI, Bunyamin Yafid, di Mina, Sabtu (7/6/2025) dini hari.

Kolonel Harun Ar Rasyid selaku Kepala Bidang Linjam PPIH Arab Saudi dan Kepala Satuan Operasional Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) bersama sahabat langsung memanfaatkan mobil golf ini untuk memulangkan jamaah yang terpisah dari rombongan ke tenda masing-masing di Mina. Mobilitas petugas haji Indonesia di Mina sebelumnya terbatas, padahal area yang ditempati jamaah Indonesia cukup luas.

“Ini bisa memudahkan mengantar jemaah. Ini sangat membantu kita para petugas untuk bisa mengantarkan jamaah dan membantu jemaah bila ada keperluan untuk hal itu,” ujar Harun.

Amirul Hajj Indonesia sekaligus Menteri Agama (Menag) KH.Nasaruddin Umar menekankan pentingnya ibadah selama mabit (bermalam) di Mina. Menag meminta jemaah menjaga kondisi fisik dan tetap di dalam tenda pada siang hari.

“Jangan abaikan imbauan, keselamatan dan kesehatan lebih utama,” pesan Menag.

Dia juga berharap jemaah tetap saling membantu satu sama lain selama di Mina. “Doakan sesama jamaah, tetap sabar dan saling menolong,” katanya.

Menag menyarankan kepada jemaah haji Indonesia untuk menggunakan waktu di Mina dalam upaya memperkuat spiritual dan memperbanyak amalan. “Ini momen langka, gunakan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah,” imbuhnya.

Jemaah saat ini menunggu giliran untuk melontar jumrah di hari tasyrik. Mereka akan memilih antara skema nafar awal atau nafar tsani.

Nafar awal adalah skema melontar jumrah hanya dua hari tasyrik (11 dan 12 Zulhijjah). Jemaah yang ikut nafar awal akan meninggalkan Mina pada 12 Zulhijjah sore.

Sedangkan nafar tsani melontar jumrah hingga hari ketiga tasyrik (13 Zulhijjah). Jemaah nafar tsani akan meninggalkan Mina setelah selesai lontar pada 13 Zulhijjah. Pilihan ini disesuaikan dengan jadwal kloter dan kesiapan masing-masing jemaah.*Imam Kusnin Ahmad*