GELAR SOSIALISASI EMPAT ( 4 ) PILAR KEBANGSAAN DR. SHRI I GUSTI NGURAH ARYA WEDAKARNA MAHENDRADATTA WEDASTERAPUTRA SUYASA III, SE, M(TRU), M.SI ALIAS (AWK) INGIN TINGKATKAN DAN GALI PEMAHAMAN SERTA WAWASAN KEBANGSAAN DI KALANGAN AKADEMISI DAN GENERASI MUDA?

 

Denpasar, Bali — 24 April 2025. Dalam upaya memperkuat pemahaman dan wawasan kebangsaan di kalangan akademisi dan generasi muda, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III, S.E., M.Tru., M.Si., yang akrab disapa Arya Wedakarna (AWK), kembali menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan.

Kegiatan ini dilaksanakan secara Luring dan Daring melalui platform Zoom Meeting dan diikuti oleh para akademisi, dosen, serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bali.

Sosialisasi ini mengusung tema penguatan nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, yang merupakan empat pilar utama dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia.

Dalam sambutannya, AWK selaku Anggota DPD RI Dapil Provinsi Bali menekankan pentingnya memperkuat identitas kebangsaan di tengah derasnya arus globalisasi.

Menurutnya, generasi muda sebagai penerus bangsa perlu memiliki kesadaran ideologis dan semangat nasionalisme yang kuat agar tidak mudah terpengaruh oleh ide-ide yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar negara.

“Pemuda adalah harapan bangsa. Jika mereka tidak memahami jati diri bangsa dan tidak peduli terhadap ideologi negara, maka masa depan Indonesia bisa terancam. Melalui kegiatan ini, kita bangun kembali semangat kebangsaan yang kokoh, khususnya di kalangan akademisi dan generasi muda,” ujar AWK dalam sesi daring melalui zoom meeting.

Setelah menyampaikan sambutannya, AWK langsung memaparkan pandangannya secara Daring ( Via Zoom Meeting ) mengenai urgensi penguatan nilai-nilai kebangsaan di kalangan akademisi dan generasi muda.

Dalam paparannya, beliau menegaskan bahwa Empat Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika—bukan sekadar konsep normatif, tetapi merupakan nilai-nilai fundamental yang harus dihidupi dan diamalkan secara nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Senator menekankan bahwa kegiatan sosialisasi ini memiliki tujuan strategis, yaitu meningkatkan pemahaman ideologis para peserta terhadap dasar-dasar negara, memperkuat semangat cinta tanah air, serta membekali generasi muda dengan wawasan kebangsaan yang relevan dengan tantangan zaman.

Dalam konteks globalisasi dan derasnya arus informasi, menurut beliau, generasi muda tidak boleh kehilangan jati dirinya sebagai anak bangsa. Justru di era inilah, nilai-nilai kebangsaan harus dikontekstualisasikan agar tetap hidup dalam ruang akademik, sosial, dan budaya.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa Empat Pilar Kebangsaan merupakan fondasi utama dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia yang majemuk, dan peran aktif kalangan akademisi serta mahasiswa sangat diperlukan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut di tengah masyarakat.

Kegiatan ini, menurutnya, adalah salah satu bentuk nyata dari tanggung jawab moral dan konstitusional DPD RI dalam menjaga semangat nasionalisme di tengah generasi penerus bangsa.

Materi kedua dalam sosialisasi ini disampaikan secara langsung (luring) oleh Dr. Kadek Dedy Suryana, S.H., M.H., seorang akademisi sekaligus praktisi hukum yang telah lama berkecimpung dalam kajian hukum ketatanegaraan dan kebangsaan. Dalam pemaparannya yang komprehensif, Dr. Kadek Dedy membahas secara mendalam konsep serta implementasi Empat Pilar Kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk tantangan aktual yang dihadapi dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah era disrupsi global.

Beliau menekankan bahwa Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya slogan atau hafalan semata, melainkan nilai-nilai yang harus diinternalisasi dan diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.

Sosialisasi ini berlangsung dengan suasana yang penuh antusiasme. Para peserta yang terdiri dari mahasiswa dan akademisi aktif menyampaikan pandangan kritis, pertanyaan reflektif, serta aspirasi kebangsaan mereka terhadap materi yang telah disampaikan.

Acara sosialisasi ini berlangsung dengan penuh antusiasme dari Para Peserta. Seluruh peserta aktif menyampaikan pandangan, pertanyaan, serta refleksinya terhadap materi yang telah dipaparkan. Salah satu peserta bertanya mengenai

Bagaimana Generasi Muda Dapat Menjaga Semangat Kebangsaan di Tengah Derasnya Pengaruh Budaya Asing yang Menggeser Nilai-Nilai Lokal ?

Pertanyaan pertama tersebut langsung mendapatkan apresiasi dan dijawab langsung oleh narasumber, Dr. Kadek Dedy Suryana, S.H., M.H., yang menegaskan pentingnya memiliki filter ideologis dan kecintaan terhadap budaya lokal sebagai bentuk nyata pertahanan nilai-nilai kebangsaan. Ia juga menekankan bahwa Di tengah derasnya arus budaya asing yang berpotensi menggeser nilai-nilai lokal, generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga semangat kebangsaan. Hal ini dapat dilakukan dengan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila, membanggakan dan melestarikan budaya lokal, serta memiliki literasi kritis terhadap pengaruh luar.

Selain itu, keterlibatan aktif dalam kegiatan sosial, organisasi kepemudaan, dan menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari juga menjadi wujud nyata cinta tanah air.

Dengan demikian, generasi muda tidak hanya menjadi konsumen budaya global, tetapi juga penjaga jati diri bangsa.
Mendengar pemaparan dari Kedua Narasumber yang begitu tegas dan siap memberikan jawaban, banyak mahasiswa/i yang tengah siap mengajukan pertanyaan dengan mengacungkan jari.

Moderator lalu menunjuk kembali 2 orang mahasiswa untuk menyampaikan pertanyaan dan pandangannya terkait Empat Pilar Kebangsaan tersebut.

Pertanyannya adalah “Apa urgensi dari sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bagi mahasiswa di era digital saat ini? “ Ujar peserta pertama yang ditunjuk. Lalu dilanjutkan Kembali dengan Pertanyaan oleh Peserta Kedua “Bagaimana peran konkret mahasiswa dalam mengimplementasikan nilai-nilai Empat

Pilar dalam kehidupan kampus?”.
Diberikan pertanyaan yang begitu kritis oleh Generasi Muda khususnya kaitannya dengan peran Teknologi dan Implementasi Empat Pilar, dua pertanyaan tersebut segera di jawab oleh Narasumber secara satu persatu, Adapun jawaban pertanyaan Kedua

“Mahasiswa adalah generasi intelektual yang akan memimpin bangsa di masa depan. Di era digital yang penuh disrupsi, sosialisasi Empat Pilar menjadi penting untuk memperkuat pondasi ideologis mereka agar tetap berpegang pada nilai-nilai kebangsaan, tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan, serta tetap menjaga integritas nasional.” Lanjut pada jawaban pertanyaan ketiga yakni

“Mahasiswa dapat menjadi role model melalui sikap toleran, aktif dalam kegiatan kebangsaan, dan turut serta menciptakan ruang-ruang diskusi yang mengedepankan semangat persatuan. Mereka juga bisa menggerakkan komunitas atau organisasi kampus yang berfokus pada pendidikan kebangsaan, serta menyuarakan nilai-nilai tersebut melalui media sosial secara positif dan edukatif.”ujar AWK dalam sesi daring selaku narasumber pertama.

Sesi sosialiasi ini berlangsung dengan sangat interaktif, melihat begitu antuasias dan kritisnya para peserta dalam memahami, memberikan pertanyaan dan mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan secara aktif dan berkelanjutan. Diharapkan melalui sosialisasi ini, mahasiswa dan generasi muda dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan bangsa, menginternalisasi nilai-nilai Empat Pilar dalam kehidupan sehari-hari, serta turut aktif dalam menyebarluaskan semangat kebangsaan di lingkungan kampus maupun masyarakat luas.

Sebagai penutup, Senator DPD RI Dapil Provinsi Bali, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III, menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif para peserta dalam kegiatan ini, meskipun dirinya hanya dapat bergabung secara Daring melalui Zoom Meeting karena adanya agenda kenegaraan yang tidak dapat ditinggalkan.

Beliau juga memohon maaf kepada seluruh hadirin karena belum dapat hadir secara langsung, namun tetap berkomitmen mendukung penuh kegiatan-kegiatan edukatif yang memperkuat pemahaman kebangsaan di kalangan generasi muda. Diharapkan, semangat kebangsaan yang telah ditanamkan dalam forum ini dapat terus tumbuh dan menjadi pijakan dalam mewujudkan Indonesia yang kuat, berdaulat, dan berkeadaban.

Wayan Supiarta