
Oleh : Prof. Machmud Mustain Guru Besar ITS
Ketika ada pertanyaan bagaimana semua kegiatan manusia bisa dibuka ulang saat dihisab nanti, maka jawabannya sudah barang tentu bisa. Ada analogi sederhana yakni, sistem rekaman yang dibuat manusia seperti video recorder bisa merekam semua kegiatan yang berada di hadapan lensa kamera. Kemudian rekaman bisa disimpan dan bisa dilihat kapanpun kita mau. Manusia saja bisa membuat sistem rekaman seperti video tersebut apalagi Allah SWT yang membuat manusia, secara logika sungguh tidak ada kesulitan.
Ada dalil yang mendasari ini, yakni QS Yasin ayat 12 :
“إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُّبِينٍ”
“Sesungguhnya Kami yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kami mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).”
Adapun ayat yang mendasari bahwa saatnya nanti rekaman kegiatan atau amal akan dibuka, yakni QS Yasin 65,
“ٱلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰٓ أَفْوَٰهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ”
“Pada hari ini (hari hisab) Kami tutup mulut mereka, dan tangan mereka akan berbicara kepada Kami, serta kaki mereka akan menjadi saksi atas apa yang dahulu mereka kerjakan.”
Bila dikaitkan dengan teori resiko bahwa semua pengambilan keputusan sampai dengan tindakan selalu ada resiko dan konsekwensi. Berikut adalah definisi resiko dan konsekuensi (Meta AI);
RESIKO adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti dan dapat memiliki dampak negatif atau positif. Resiko seringkali diukur berdasarkan kemungkinan terjadinya dan besarnya dampak yang mungkin terjadi.
Sedangkan KONSEKWENSI adalah hasil atau dampak yang terjadi sebagai akibat dari suatu peristiwa atau tindakan. Konsekuensi dapat berupa kerugian, keuntungan, atau perubahan lainnya yang timbul setelah terjadinya suatu peristiwa.
Jadi, resiko lebih merujuk pada potensi terjadinya masalah, sedangkan konsekuensi adalah hasil atau dampak yang timbul dari peristiwa tersebut. Analogi secara umum, juga demikian untuk semua tindakan (amal) yang dilakukan oleh manusia selalu menyertakan adanya resiko dan konsekwensi. Perihal ini memunculkan konsep tanggung jawab, yakni setiap perbuatan harus ada tanggung jawabnya.
Dengan demikian sangat masuk akal apabila perbuatan manusia dari detik-ke-detik harus ada pertanggung jawabnya. Rekord perbuatan dari masing-masing kita telah ada dan akan tersedia (QS Yasin: 12), dan saat pemaparan pertanggung jawaban juga telah terjadawal (QS Yasin 65). Jadi sistem dan mekanisme proses perekaman dan saat pertanggung jawaban sudah jelas dan gamblang.
Dengan demikian mari kita lebih hati-hati lagi dalam nasarufkan waktu dan kemampuan-kemauan kita. Kita detailkan kehatian-hatian kita dari detik-ke-detik jangan sampai ada yang tidak manfaat apalagi merugi. Tidak berbuat apa-apa sudah masuk kategori tidak manfaat, apalagi na’udzu billah berma’siat yang jelas terjerumus dalam kategori merugi. Jangan sampai tahu-tahu waktu habis, misalkan tinggal menjadi lansia. Kita ingat segala sesuatu yang kita lewati dengan waktu ini adalah terekam sempurna, dan kita yakin tiba saatnya di hari perhitungan nanti akan kita pertanggung-jawabkan.
Semoga manfaat barokah slamet aamiin.
🤲🤲🤲
Surabaya, 28 Syawal 1446 / 26 April 2025
m.mustain