
BANYUMAS – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengapresiasi dukungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) beserta Gerakan Pemuda (GP) Ansor terhadap ketahanan pangan di Indonesia melalui pengukuhan 100.000 Banser Patriot Ketahanan Pangan.
“Saya sungguh merasa berbahagia sekaligus memberikan apresiasi, terima kasih, karena dalam milad GP Ansor yang ke-91 hari ini dikukuhkan Patriot Ketahanan Pangan. Kalau sudah Ansor ikut menanam, beres, insyaallah Indonesia menjadi lumbung pangan,” ujar Menko Pangan saat memberi sambutan mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam Rapat Akbar dan Pengukuhan 100.000 Banser Patriot Ketahanan Pangan di Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis sore.
Pak Zulkifli pada saat itu sempat menyampaikan salam dari Presiden Prabowo pada sahabat Ansor dan Banser serta menyampaikan alasan ketidak hadirin RI-1 pada moment ini.” Karena Presiden ada tamu negara. Sehingga beliau tidak bisa hadir pada kesempatan ini. Saya hanya dapat titipan salam dan permohonan maaf beliu,” ungkspnya.
Menko Pangan saat itu juga memaparkan, alasan mengapa pangan menjadi penting, bahkan menjadi program prioritas utama Presiden Prabowo Subianto.
Dalam setiap kesempatan, kata dia, Presiden Prabowo selalu menyampaikan bahwa tidak ada negara manapun di dunia ini yang tanpa swasembada pangan dan tanpa ketahanan pangan menjadi jaya raya.
Oleh karena itu, lanjut dia, masalah pangan menjadi prioritas pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia mengaku bersyukur karena Presiden Prabowo memerintahkan kepada jajaran Menko Pangan agar selambat-lambatnya dalam tiga tahun sudah mencapai swasembada pangan.
“Walaupun belum ditanyakan, tapi berkat dukungan PBNU, dukungan Ansor yang luar biasa, akhir April bulan ini kami sudah berani menyatakan kita sudah swasembada paling tidak beras dan jagung,” katanya.
Menko Pangan mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia pada akhir bulan April sudah surplus beras 3,5 juta ton.
“Karena dukungan PBNU, dukungan Ansor, alhamdulillah itu bisa dicapai,” katanya menegaskan.
Akan tetapi, kata dia, hal itu sebagian kecil ketahanan pangan karena Presiden Prabowo ingin membangun ekonomi sesuai dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 berupa ekonomi kerakyatan atau gotong royong.
Menurut dia, Presiden tidak ingin kekayaan hanya berkutat pada lima, enam, atau 10 orang, sehingga perlu ada pemerataan dan yang paling cepat dibangun dari desa.
“Perlu kekayaan yang berputar, tidak hanya kepada itu, itu saja. Oleh karena itu dibentuklah inpres, instruksi Bapak Presiden bahwa dibangun satu ekosistem, tidak hanya swasembada beras atau jagung, tapi dibangun ekosistem yang bisa menggerakkan seluruh roda ekonomi pedesaan, itulah yang disebut dengan KopDes, kopdes itu artinya Koperasi Desa Merah Putih,” katanya.
Dalam hal ini, kata dia, pemerintah akan membangun 70 ribu hingga 80 ribu KopDes Merah Putih untuk menangani seluruh kegiatan ekonomi di desa, mulai dari sembako, pupuk, kesehatan, dan sebagainya.
Oleh karena itu, lanjut dia, peran Ansor sangat diperlukan dalam KopDes Merah Putih.
“Kami meyakini kalau Ansor sudah ikut, insyaallah semua urusan sukses, insyaallah,” kata Menko Pangan.
*Tiga Instruksi PBNU Untuk Kader Ansor dan Banser.*
Sementara itu Ketua Umum PB NU KH Yahya Cholil Staquf mengeluarkan tiga instruksi penting bagi Gerakan Pemuda Ansor dan Banser. “Pertama, 91 tahun ini adalah sejarah kesetiaan, kesetiaan kepada dinullah, kesetiaan kepada ahlusunnah waljamaah, kesetiaan kepada kemanusiaan, kesetiaan kepada NU, kesetiaan kepada NKRI,” ujar Gus Yahya.
Dia menekankan pentingnya GP Ansor dan Banser untuk memegang teguh kesetiaan tersebut.
Gus Yahya juga menegaskan bahwa NKRI adalah kubu dalam perjuangan untuk membangun peradaban yang mulia bagi seluruh umat manusia. “Maka di tengah keadaan apapun, dalam kesulitan apapun, dalam badai macam apapun, NKRI harus tetap tegak berdiri,” tegasnya.
Instruksi kedua menyatakan bahwa GP Ansor merupakan kaki dan roda bagi PBNU. “Saya perintahkan kepada Ansor di seluruh dunia untuk memperkuat konsolidasi dengan seluruh jajaran kepemimpinan NU di semua tingkatan. Ansor dan NU tidak boleh tidak bergerak bersama, karena hari ini dan ke depan akan menghadapi pekerjaan yang tidak ada habisnya,” kata Gus Yahya.
Ia juga mengingatkan jajaran pengurus NU di semua lapisan untuk terus bergandengan erat dengan kader GP Ansor.
Instruksi ketiga menekankan bahwa GP Ansor didirikan sebagai gerakan pandu, yang bertujuan untuk menyediakan diri sebagai pengusung, pembantu, dan penggerak upaya-upaya untuk kemaslahatan umat manusia. “Oleh karena itu, GP Ansor diminta untuk membantu program pemerintah dalam mencapai kemaslahatan masyarakat,” tegas Gus Yahya.
Acara Puncak Harlah GP Ansor ke 91 Th dan Banser ke 61 Th tersebut juga dihadiri selain Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, juga dihadiri Katib Aam PBNU KH.Said Asrori, Sekretaris Jenderal PBNU yang juga Menteri Sosial Saifullah Yusuf, serta sejumlah tokoh nasional dan pejabat lainnya.*Imam Kusnin Ahmad*