
Lamongan-menara madinah.com’ADA tradisi unik yang masih dilestarikan oleh warga Dusun Pilang Bango, Desa Baturono, Kec. Sukodadi, Lamongan yakni menghelat sedekah bumi. Syukuran para petani ini selalu digelar pascapanen.
Prosesinya pagi hari pukul 06.00 WIB warga membawa tumpeng, makanan, jajanan tradisional dan buah di letakkan di tampah. Lalu bersama dibawa ke telaga dusun yang konon diyakini sebagai punden desa.
Meski tak ada bukti kesejarahan yakni bukti makam tokoh namun masyarakat menyebut bahwa di tempat ini adalah tempat moksa sang tokoh yakni Eyang Dipo. Dia adalah tokoh sakti yang dipercaya sebagai tokoh sakti dari Majapahit.
Mitos inilah yang dituturkan sebagai folklore di warga setempat sehingga setiap tahun digelar ritual sedekah bumi.
Dengan menggelar tradisi ini warga mengharap hasil panennya selalu melimpah. Selain itu dijauhkan dari hama dan penyakit seperti walang sangit, wereng, tikus, dll.
“Sedekah bumi di dusun kami rutin kami gelar, dan sebisanya nanggap wayang kulit. Apalai jika situasi darurat. Warga akan gotong royong peduli untuk iuran nanggap wayang, ” tutur Seniman, Kasun Pilang Bango.
Ada keanehan jika dusun ini menggelar wayangan, kadang di situasi kemarau tiba-tiba hujan turun. Warga pun mengaku panennya akan melimpah, usaha dan bisnisnya sukses.
H. Anwar, Ketua Panitia menuturkan pada wartawan MM, bahwa sedekah bumi selain melestarikan budaya Jawa, agar warga selalu bersabar dan syukur. Warga juga selalu guyub rukun sehingga kehidupan sehari-harinya bisa tenteram dan damai. DANAR