
TASIKMALAYA–Di penghujung tahun 2024, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Tasikmalaya menggelar konsolidasi kader, Rapat Kerja Cabang (Rakercab) ke-2, dan Pelantikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor se-Kabupaten Tasikmalaya yang berlangsung di Aula KH Ruhiat Pesantren Cipasung pada 26/12/2024
Acara turut dihadiri Ketua Umum PP GP Ansor H Addin Jauharuddin Sekretaris Jenderal PP GP Ansor, Rifqi Al-Mubarok, Pengurus PP GP Ansor Korwil Jabar H Affan Assairozi,Ketua PP GP Ansor H Deni Ahmad Haidari, Ketua GP Ansor Jawa Barat H Subhan Fahmi, dan para pemimpin NU hingga ribuan kader GP Ansor se-Kabupaten Tasikmalaya.
Dalam sambutannya, Ketua GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Fahmi Siddiq mengajak seluruh peserta untuk bersyukur atas kesempatan berkumpul di Aula KH Ruhiat Pesantren Cipasung, yang memiliki makna sejarah yang mendalam bagi NU dan GP Ansor. “Tempat ini tidak hanya simbol keilmuan dan perjuangan, tetapi juga saksi bagi banyak peristiwa penting dalam sejarah NU, seperti Muktamar ke-29 PBNU pada tahun 1994 yang mengukuhkan Gus Dur sebagai Ketua Umum PBNU,” jelasnya.
Sebelum acara utama dimulai, H Addin Jauharudin beserta rombongan melakukan sowan kepada kiai-kiai Pesantren Cipasung dan ziarah ke makam para masyayikh Cipasung, di antaranya Rais Am PBNU KH. Ilyas Ruhiat, Rais PBNU KH. A. Bunyamin Ruhiat, dan para pendiri Pesantren Cipasung lainnya.
Menghadapi abad kedua NU dan hampir satu abad usia GP Ansor, H Addin memperkenalkan konsep Ansor Masa Depan BISA yang menjadi pilar utama dalam gerakan GP Ansor ke depan.
Ia menjelaskan bahwa BISA memiliki tiga makna utama yang harus menjadi semangat setiap kader: Pertama, Mampu. “Ansor harus berkomitmen untuk menjalankan program-program organisasi dengan tekad yang kuat untuk mencapai cita-cita besar dan membawa kebaikan untuk umat dan bangsa,” jelasnya.
Kedua, Bisa, seperti ular berbisa. “Sebagai peringatan keras kepada siapa pun yang berani mengganggu NU dan seluruh badan otonomnya, Ansor harus menjadi kekuatan yang dihormati dan ditakuti oleh lawan,” pungkasnya.*Imam Kusnin Ahmad*