
JAKARTA–Tim Nasional Putri Indonesia baru menjadi juara Piala AFF Putri 2024 dan masih menjadi berita hangat yang banyak dibicarakan.
Keberhasilan Garuda Pertiwi membawa pulang trofi untuk kali pertama ini merupakan sebuah capaian yang tak terduga.
Tonggak sejarah ditancapkan tatkala kompetisi aktif sepak bola putri bahkan belum bergulir. Merujuk laporan Antara News, Claudia Scheunemann dan kolega dipastikan menjuarai kompetisi Asia Tenggara tersebut usai menghantam Kamboja dengan skor 1-3 di partai final.
Skuad yang dilatih Satoru Mochizuki tampil mendominasi setiap lini di atas lapangan Stadion Nasional New Laos, Vientiane. Dwigol Reva Octaviani dan gol tunggal Sydney Hopper menjadi penentu kemenangan.
“Itu pertandingan yang sulit. Kamboja bermain cepat sejak menit awal sampai akhirnya Reva mencetak gol. Semua pemain berlaga dengan baik,” ujar coach Mochi, Jumat (6/12/2024).
Tak hanya menyabet gelar juara, Reva Octaviani juga dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam turnamen. Ia pun mencatatkan gol terbanyak, yakni tiga gol. Angka yang sama dengan Poeurn Kunthea, pemain Kamboja.
Kebahagiaan semakin lengkap karena Lalita Masykuroh terpilih sebagai penjaga gawang terbaik di Piala AFF Putri 2024. Kiper asal Jawa Timur tersebut hanya kebobolan satu gol saja.
Mochizuki Ingatkan PSSI soal Liga Putri Indonesia.
Di balik keberhasilan Timnas Putri Indonesia, tentu ada kerja keras Satoru Mochizuki. Pelath berkebangsaan Jepang yang belum lama melatih tim Merah Putih ini.
Pasca mengantar Garuda Pertiwi menjuarai AFF Putri 2024, ia mengingatkan tentang pentingnya kompetisi liga sepak bola putri segera digelar.
“Itu tidak berada di bawah yuridiksi pelatih tim nasional, tapi saya pikir (kondisi tim) akan berubah jika ada kompetisi wanita. Saya ingin memastikan bahwa Indonesia akan menggulirkan liga wanita dan mengubah lingkungan sepak bola di beberapa tahun mendatang,” ujarnya seperti dikutip sankei.com pada Jumat malam (6/12/2024).
Lebih lanjut, Mochizuki Mochi juga mengatakan, “Bagaimanapun juga kami membutuhkan tempat untuk berlatih dan bermain tiap pekannya. Saya akan mengerahkan seluruh kekuatanku di dalamnya.”
Liga wanita memang sangat diperlukan segera. Apalagi perjalanan dan proses panjang Garuda Pertiwi sudah ada di depan mata.*Imam Kusnin Ahmad*