.BLITAR – Mulai setelah isya’ syair salawat, kepada Nabi Muhammad SAW terus berkumandang bersaut- sautan. Diiringi dengan dentuman perkusi rabana nan rancak membah semaraknya susana malam Ditambah ribuan jamaah yang memadati Dusun Munggalan Desa Karangsono, Kecamatan Kanigoro, pada Jumat malam (8/11). Lo ada apa to malam itu.
Ternyata ada acara sholawatan bersama Ja’far Mania Community (JMC), yang merupakan majelis sholawat asuhan Habib Ja’far Bin Utsman Al Jufri.
Gelaran sholawat kali ini tidak hanya menjadi momen religius, tetapi juga ajang bagi para tokoh agama untuk menyampaikan pesan kedamaian menjelang Pilkada 2024.
Misal KH. Ahmad Mudlofi, seorang da’i muda sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Hanan Sawentar, menyampaikan pesan penting kepada jamaah JMC dan masyarakat setempat.
Di tengah suasana khidmat, ia mengingatkan masyarakat untuk menjaga ketenangan dan persatuan dalam momentum pilkada saat ini.
“Tanggal 27 November yang akan datang, kita semua memiliki hajat besar, yakni pemilihan kepala daerah, baik bupati, wali kota, maupun gubernur. Siapapun pilihan kita, mari tetap tenang dan menjaga persatuan. Yang hangat biar di atas saja, sementara yang bawah tetap adem. Sepakat?” ujar Kiai Mudlofi, yang disambut anggukan dan tepuk tangan jamaah.
Lebih lanjut, Kiai Mudlofi menekankan pentingnya partisipasi dalam pilkada. “Jangan sampai golput. Mari sukseskan pilkada dengan cara tidak golput, sebagai wujud kita menjadi warga negara yang baik,” tambahnya.
Ia juga berharap, dengan barokah dari majelis-majelis sholawat, proses pilkada, khususnya di Blitar dan Jawa Timur berjalan dengan aman, damai, dan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang amanah. “Semoga kita diberikan pemimpin yang diridhai oleh Allah SWT,” tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Habib Ja’far Bin Utsman Al Jufri turut menguatkan pesan tersebut. Ia berpesan agar masyarakat tetap adem dan tidak terpengaruh panasnya suasana politik.
“Seng anget kersane seng teng inggil mawon, jenengan adem adem,” ungkap Habib Ja’far. Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak golput dan memilih berdasarkan hati nurani.
Pesan tokoh-tokoh agama seperti Kiai Mudlofi dan Habib Ja’far ini menjadi penguat stabilitas di tengah memanasnya suasana pilkada.
Mereka tidak hanya mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih dengan bijaksana, tetapi juga berperan meredam potensi konflik akibat perbedaan pilihan.
Dengan adanya arahan dan doa dari para ulama, masyarakat diharapkan mampu melewati pilkada dengan damai, sehingga Blitar khususnya tetap menjadi daerah yang harmonis dan tenteram.*Imam Kusnin Ahmad*