Pelatihan Penyusunan Soal Pilihan Ganda dan Uraian Bagi Guru Sekolah Indonesia di Kuala Lumpur

Surabaya-menaramadinah.com-Pada 22 Mei 2024, Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan pelatihan daring yang dihadiri oleh guru-guru dari Sekolah Indonesia di Kuala Lumpur (SIKL).

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun soal ujian tertulis, baik dalam format pilihan ganda maupun esai, guna mendukung proses penilaian yang lebih efektif dan sesuai dengan standar pendidikan.

Diselenggarakan melalui platform Zoom, pelatihan ini menarik partisipasi aktif dari puluhan guru yang ingin memperdalam teknik penyusunan soal. Tim narasumber dari Sekolah Pascasarjana UNESA, yang merupakan ahli dalam pengembangan kurikulum dan evaluasi pembelajaran, yaitu Prof. Dr. Suparji dan Dr. Yeni Anistyasari. Narasumber membahas secara mendalam berbagai aspek penting dalam penyusunan soal yang berkualitas, mulai dari rumusan pertanyaan sesuai indikator kompetensi hingga metode menghindari bias dalam soal.

Pada sesi pertama, materi tentang penyusunan soal pilihan ganda dijelaskan dengan gamblang. Narasumber menekankan bahwa soal yang baik harus memiliki satu jawaban yang benar serta beberapa pengecoh yang dirancang untuk menguji pemahaman siswa secara mendalam. Guru-guru dilatih untuk membuat pengecoh yang efektif dan tidak mudah ditebak, dengan contoh-contoh soal yang dapat mengukur kemampuan analitis siswa, bukan sekadar menguji daya ingat.

Selain soal pilihan ganda, pelatihan juga membahas soal esai, yang bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Narasumber memberikan panduan menyusun soal esai yang dapat mendorong siswa untuk menyusun argumen yang lebih detail dan menyeluruh. Selain itu, peserta diberikan teknik penilaian objektif menggunakan rubrik khusus untuk jawaban esai.

Salah satu peserta, guru senior dari SIKL, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dalam membantu guru menyusun soal yang lebih tepat sasaran. “Penekanan pada teknik penyusunan soal esai sangat membantu, terutama untuk meningkatkan cara kami menilai jawaban siswa secara lebih komprehensif,” ungkapnya.

Diskusi interaktif juga mewarnai sesi ini, di mana para peserta berbagi pengalaman terkait tantangan dalam menyusun soal yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Beberapa guru menyampaikan kesulitan dalam menyesuaikan soal dengan pendekatan kurikulum yang baru diterapkan di berbagai sekolah Indonesia, termasuk di luar negeri.

Pelatihan ini merupakan bagian dari inisiatif berkelanjutan UNESA dalam mendukung pengembangan kompetensi guru Sekolah Indonesia di luar negeri. Harapannya, dengan pelatihan ini, para guru mampu menyusun soal yang lebih variatif dan relevan untuk mendukung pembelajaran di kelas.

Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang penyusunan soal, baik pilihan ganda maupun esai, para guru diharapkan dapat menciptakan instrumen penilaian yang efektif untuk mengukur kemampuan siswa, baik dari aspek kognitif maupun keterampilan berpikir kritis.

Husnu Mufid