Sistem Informasi Manajemen yang Buruk Hambat Kualitas Kinerja di Sekolah

 

Oleh : Sujaya, S. Pd. Gr.

*Sebuah Pengantar*
Sistem Informasi Manajemen atau SIM (dalam bahasa Inggris: Management Information System, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu lembaga yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur untuk memecahkan masalah (problem solving).

Seiring berkembangnya teknologi, maka hampir semua hal sudah bergantung pada teknologi, termasuk dalam manajemen. Dalam manajemen lembaga atau pun sekolah, sistem informasi manajemen adalah salah satu penerapan teknologi dalam manajemen.

Sistem informasi manajemen dibutuhkan untuk membantu lembaga berjalan dengan baik. Hal ini akan akan membantu untuk mengontrol dan mengurus informasi dengan baik dan tertata.

*Pengertian Sistem* *Informasi Manajemen**
Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal dalam lembaga yang meliputi dokumen, manusia, teknologi, dan prosedur dalam akuntansi manajemen.

Dikutip dari buku Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia, bahwa sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari sistem manajemen atau sistem yang menyediakan informasi yang bertujuan untuk mendukung operasional manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.

Tujuan utama dalam pembangunan sistem ini adalah untuk memecahkan berbagai masalah dalam manajemen seperti layanan, biaya produk, dan strategi lembaga.
Sistem ini digunakan untuk melakukan analisis sistem informasi pada penerapan aktivitas operasional suatu organisasi.

Sistem Informasi manajemen memiliki sejumlah fungsi yang akan berdampak baik terhadap operasional suatu lembaga.

*Esensi SIM dalam Manajemen*
Dalam perjalanan dinamis dunia manajemen lembaga, transformasi teknologi informasi telah menandai pergeseran
paradigma yang mendalam, memperkenalkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai elemen kunci
dalam tata kelola dan strategi organisasi dan lembaga di Indonesia.

Peningkatan pesat dalam penggunaan
Teknologi Informasi (TI) dan Sistem Informasi Manajemen (SIM) telah merambah seluruh sektor bisnis
di Indonesia, menciptakan paradigma baru dalam tata kelola organisasi. Terutama dalam konteks
pembentukan kinerja manajemen lembaga.

SIM menjadi fokus utama sebagai instrumen yang memegang
peranan sentral dalam mengelola informasi, memfasilitasi pengambilan keputusan, dan meningkatkan
efisiensi operasional.

Di tengah era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, manajemen lembaga saat ini dihadapkan
pada tantangan yang lebih kompleks dan dinamis dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

Upaya
untuk menjaga kelangsungan dan pertumbuhan lembaga tidak hanya memerlukan tanggapan terhadap
ancaman lokal, tetapi juga memerlukan pertimbangan terhadap dampak persaingan yang berskala
regional, nasional, dan internasional.

Hal ini membuat pengaruh Sistem Informasi Manajemen (SIM)
menjadi krusial sebagai alat pendukung pengambilan keputusan strategis di berbagai tingkatan
organisasi dan lembaga.

Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi pergeseran paradigma di mana manajemen organisasi dan lembaga semakin
memahami dan memperhatikan dampak persaingan terhadap operasional organisasi dan lembaga. Deregulasi
ekonomi dan tekanan kompetitif yang meningkat mendorong organisasi dan lembaga untuk mengoptimalkan
seluruh sumber daya yang dimiliki. Dalam iklim organisasi dan lembaga yang kompetitif, manajemen informasi yang
efektif menjadi suatu keharusan untuk mencapai tujuan organisasi dan lembaga.

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen telah berkembang dari sekadar sebagai penyedia data menjadi
alat integral yang membantu pimpinan dan manajemen merencanakan, mengorganisir, dan mengawasi operasi
Organisasi dan lembaga.

Dalam konteks inovasi dan perkembangan teknologi informasi.
Sistem Informasi
Manajemen tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk merespons ancaman dan peluang di tingkat
lokal, tetapi juga sebagai alat untuk memantau dan merespons perubahan global.

Fleksibilitas dalam pola, struktur, dan karakteristik Sistem Informasi Manajemen menjadi kunci untuk
menghadapi tantangan yang kompleks ini. Manajemen perubahan teknologi dan publik memerlukan
adaptasi yang cepat dan efektif dari Sistem Informasi Manajemen.

*Urgensi SIM dalam Manajemen*
Komunikasi yang kurang baik.
Ilustrasi tantangan manajemen kinerja,
Tantangan lainnya dalam manajemen kinerja adalah komunikasi yang kurang terjalin.

Padahal, komunikasi adalah hal penting untuk memastikan masing-masing personel SDM memiliki tujuan yang sama.

Rutin mengadakan meeting, memastikan pemahaman akan suatu hal sama, hingga melakukan outing kantor adalah salah satu cara untuk menjalin komunikasi yang baik.

Kurangnya motivasi untuk bekerja sama
meskipun seorang staf /personal bekerja secara individual, ia tetap harus bisa bekerja di dalam sebuah tim.

Tapi di dalam kerja sama tersebut terkadang ada beberapa hambatan yang kerap dialami oleh tim.

Misalnya pembagian tugas yang kurang proporsional, staf /personal yang dominan, hingga staf /personel yang kurang berkontribusi. Boleh jadi hal ini terjadi karena kurangnya kerja sama.

Dengan rutin melakukan team building dan rutin mengadakan diskusi antar staf /personel dan divisi, sedikit demi sedikit hal ini dapat diperbaiki.

Manajemen yang kurang memberikan transparansi
SDM membutuhkan transparansi agar mereka mendapatkan konteks penuh apa dan mengapa mereka mengerjakan suatu tugas.

Transparansi juga berpengaruh pada kinerja mereka.
Tanpa adanya transparansi, Staf /personel SDM akan mempertanyakan atas banyak keputusan yang diambil organisasi dan lembaga.

Hal ini akan memunculkan sikap skeptis di kalangan staf/personel dan justru malah mengurangi kepercayaan terhadap organisasi dan lembaga.

Penilaian kinerja yang kurang efektif.
Penilaian kinerja staf SDM adalah salah satu cara untuk mengukur perkembangan serta performa staf/personel.

Mengadakan penilaian kinerja adalah satu hal, namun bagaimana organisasi dan lembaga memikirkan langkah selanjutnya dari hasil penilaian tersebut adalah hal yang terkadang luput dilakukan.

Salah satu tantangan terbesar dari manajemen kinerja adalah adanya aksi follow up setelah penilaian selesai dilakukan.

Berikut beberapa hal yang dapat dicapai ketika dapat mengatasi tantangan dalam mengelola sistem manajemen kinerja di organisasi dan lembaga..

Mencapai Target dengan Cara yang Lebih Strategis
Manajemen kinerja memiliki banyak fungsi, di mana salah satunya adalah agar organisasi dan lembaga dan staf personel dapat mencapai target atau tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Dengan manajemen kinerja, target tersebut dapat dicapai dengan maksimal karena masing-masing stakeholder mendapatkan arahan yang jelas mengenai apa yang mereka capai.

Indramayu. 23/8/2024