Oleh : Sujaya, S. Pd. Gr.
Menurut Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, dalam suatu wawancara TV menjelang peringatan Hari Guru Nasional 2024 pernah mengatakan bahwa sekolah harus menyenangkan, sebab apa yang kita pelajari bisa jadi irelevan besok. Maka pembelajaran tidak ada gunanya bila sekolah tidak menyenangkan. Itulah esensi dari implementasi Kurikulum Merdeka.
Menurut Rusman (2010: 326), pembelajaran menyenangkan (joyful instruction) merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat hubungan yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan. Dengan kata lain, pembelajaran menyenangkan memiliki pola hubungan yang baik antara guru dan anak.
Proses belajar yang menyenangkan dapat mendukung penyerapan ilmu yang akan diterima oleh peserta didik. Lantas, bagaimana cara membuat strategi pembelajaran yang menyenangkan?
Peserta didik dapat lebih mudah memahami materi ajar apabila belajar dengan cara yang menyenangkan. Tidak hanya itu, pendidik yang membawakan materi dengan cara asyik akan membuat siswa betah belajar dan tidak mudah bosan.
Membuat Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan.
Berikut beberapa cara atau trik mengajar yang menyenangkan dan tidak membosankan
1.Temukan Hal Baru Bersama
Belajar hal baru bersama-sama dapat menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan. Dalam hal ini, guru tidak hanya memberikan informasi kepada siswa, melainkan mengajak siswa untuk menemukan informasi secara bersama-sama.
2.Buat Siswa Penasaran
Belajar yang paling menyenangkan adalah ketika mendapati sesuatu yang mengejutkan dan membuat siswa penasaran. Dalam memberikan materi pelajaran guru dapat menyoroti hal-hal yang tampak aneh, unik dan tidak biasa.
Mulailah dengan membuat siswa penasaran. Ajukan pertanyaan dan biarkan siswa bekerja untuk memecahkan pertanyaan tersebut.
3.Tunjukkan Kepedulian Terhadap Siswa
Sesekali bertindak konyol juga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa membuat mereka tertawa dan merasa senang merupakan salah satu bentuk kepedulian siswa.
4.Libatkan Siswa dalam Proyek
Melibatkan siswa dalam lokakarya juga diketahui dapat membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan. Siswa akan benar-benar berpartisipasi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
5.Hindari Kebiasaan Menonton
Menghabiskan jam pelajaran yang sama persis dengan cara yang sama setiap hari adalah hal yang perlu dihindari. Walaupun guru mengajarkan materi yang sama untuk siswa yang berbeda, namun kebiasaan menonton akan tampak membosankan bagi siswa. Coba hal baru untuk menciptakan metode baru
6.Review Tapi Jangan Ulangi Materi
Dalam kegiatan belajar mengajar, penting untuk meninjau ulang materi yang telah disampaikan secara teratur. Luangkan satu atau dua jam setiap minggu untuk meninjau materi yang telah diajarkan minggu terakhir.
7.Ganti Pembelajaran dengan Percakapan Interaktif
Sesekali libatkan siswa dalam percakapan santai dan posisikan mereka layaknya teman. Dalam hal ini baik guru maupun siswa dapat saling bertukar ide atau gagasan, sehingga guru tidak hanya memberikan tanggapan tetapi juga menerima tanggapan.
8.Cobalah untuk Menjadi Siswa
Cobalah untuk duduk bersama siswa lainnya dan beri kesempatan kepada siswa untuk menggantikan posisi sebagai guru. Luangkan waktu seminggu untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh siswa dan biarkan mereka menilainya.
9.Jangan Beranggapan Terlalu Serius
Banyak guru yang tidak menyadari bahwa mata pelajaran yang diampu nya bukanlah satu-satunya pelajaran yang diambil siswa. Padahal siswa harus menyeimbangkan tugas dan materi dari beberapa materi pelajaran dalam satu waktu. Untuk itu, cobalah untuk memahami siswa dan berilah waktu kepada siswa untuk memahami materi pelajaran lain.
10.Tertawakan Lelucon Siswa
Hal lain yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan adalah terlibat dalam lelucon yang dilontarkan siswa. Hal tersebut diketahui menjadi cara terbaik untuk memastikan guru dan siswa berada dalam suasana hati yang menyenangkan.
11.Menyapa Siswa dengan Ramah dan Bersemangat
Menciptakan awal yang berkesan adalah penting karena akan mempengaruhi proses selanjutnya. Jika awalnya baik, menarik, dan memikat, maka proses pembelajaran akan lebih hidup dan menggairahkan.
Oleh karena itu selalu awali kegiatan pembelajaran dengan memberikan sapaan hangat kepada siswa, misalnya, “Anak-anak, senang bertemu kalian hari ini. Kalian adalah anak-anak bapak/ibu yang hebat.” Karena sapaan hangat dan raut wajah cerah memantulkan energi positif yang dapat mempengaruhi semangat para siswa.
Kita dapat bayangkan jika seorang guru ketika memulai pembelajaran dengan raut muka yang ruwet, tidak senyum, penampilan kusut, tentu saja suasana kelas menjadi menegangkan dan menakutkan.
12.Menciptakan Suasana Rileks
Ciptakanlah lingkungan yang rileks, yaitu dengan menciptakan lingkungan yang nyaman. Oleh karena itu aturlah posisi tempat duduk secara berkala sesuai keinginan siswa. Bisa memakai format U, lingkaran, dan lain-lain. Selain itu, ciptakanlah suasana kelas dimana siswa tidak takut melakukan kesalahan.
Untuk menanamkan keberanian kepada siswa dalam mengemukakan pendapat atau menjawab pertanyaan, katakan kepada siswa jika jawabannya salah, “Kan lagi belajar.” Karena sedang belajar, maka kesalahan adalah suatu yang lumrah dan tidak berdosa.
13.Memotivasi Siswa
Motivasi adalah sebuah konsep utama dalam banyak teori pembelajaran. Motivasi ini sangatlah dikaitkan dengan dorongan, perhatian, kecemasan, dan umpan balik/penguatan.
Adanya dorongan dalam diri individu untuk belajar bukan hanya tumbuh dari dirinya secara langsung. Tetapi bisa saja karena rangsangan dari luar, misalnya berupa stimulus model pembelajaran yang menarik memungkinkan respon yang baik dari diri peserta didik yang akan belajar. Respon yang baik tersebut, akan berubah menjadi sebuah motivasi yang tumbuh dalam dirinya. Sehingga, ia merasa terdorong untuk mengikuti proses pembelajaran dengan penuh perhatian dan antusias.
Apabila dalam diri peserta didik telah tumbuh respon, hingga termotivasi untuk belajar, maka tujuan belajar akan lebih mudah dicapai. Peserta didik yang antusias dalam proses pembelajaran memiliki kecenderungan berhasil lebih besar dibanding mereka yang mengikuti proses dengan terpaksa atau asal-asalan.
Kebanyakan pendidik mengajar hanya untuk mengejar target tanpa mempedulikan pemahaman peserta didik. Padahal belajar adalah suatu bentuk aktivitas manusia yang memerlukan adanya motivasi untuk mencapai tujuan. Semakin tinggi motivasi yang didapat siswa maka semakin tinggi pula keberhasilan yang akan dicapai.
14.Menggunakan Ice Breaking
Dalam pelajaran terkadang kita melihat timbulnya suasana yang kurang mendukung hingga menyebabkan tidak tercapainya tujuan dari pembelajaran. Suasana yang dimaksud adalah kaku, dingin, atau beku sehingga pembelajaran saat itu menjadi kurang nyaman.
Ice breaking berguna untuk menaikkan kembali derajat perhatian peserta pelatihan (training). Hal ini perlu dilakukan oleh guru karena berdasarkan hasil penelitian, rata-rata setiap orang untuk dapat berkonsentrasi pada satu fokus tertentu hanyalah sekitar 15 menit. Setelah itu, konsentrasi seseorang sudah tidak lagi dapat memusatkan perhatian (fokus). Seorang guru harus peka ketika melihat gejala yang menunjukkan bahwa siswa sudah tidak dapat konsentrasi lagi dengan melakukan ice breaking agar siswa menjadi segar dan konsentrasi kembali.
Ice breaking dapat dilakukan seperti yel-yel, tepuk tangan, menyanyi, gerak dan lagu, gerak anggota badan, serta permainan.
15.Menggunakan Metode yang Variatif
Individu adalah makhluk yang unik memiliki kecenderungan, kecerdasan, dan gaya belajar yang berbeda-beda. Paling tidak, ada empat gaya belajar siswa seperti yang diungkapkan Howard Gardner yaitu Auditori, Visual, Reading dan Kinestetik. Guru perlu menyadari bahwa siswa dalam satu kelas memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk mengakomodir semua siswa belajar dengan latar belakang yang berbeda tersebut guru dapat menggunakan metode yang bervariasi.
Faktor Pendukung Suasana Belajar yang Menyenangkan untuk Siswa
Menyenangkan atau tidak menyenangkan pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Berikut faktor pendukung suasana belajar yang menyenangkan untuk siswa yang dikutip dalam buku berjudul Pembelajaran Menyenangkan dan Bermakna Pada Kondisi Khusus yang diterbitkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi:
1.Lingkungan yang Kondusif
Lingkungan yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran sangat penting. Peserta didik memiliki peluang yang lebih besar untuk mencapai tujuan pembelajaran jika berada di lingkungan yang tepat.
2.Penampilan Pendidik
Penampilan pendidik sangat mempengaruhi antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Pendidik, meskipun melakukan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi (media) tetap harus memperhatikan penampilan yang menarik.
3.Metode yang Dipilih
Pemilihan metode akan membantu peserta didik menyenangi mata pelajaran yang disajikan. Metode ceramah menjadikan peserta didik bosan. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih metode adalah melibatkan peserta didik untuk terlibat dengan maksimal.
4.Media yang Digunakan
Pemilihan media akan mempengaruhi pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan oleh pendidik. Dengan media berarti pendidik membawa materi ke dalam kelas. Media menjadikan hal abstrak menjadi konkret.
*) Penulis adalah
* Guru Bahasa Indonesia di SMPN 3 Sindang Kab. Indramayu.
* Pembimbing Pemenang Medali Juara beberapa Lomba LKIR Tingkat Nasional
* Pembimbing Ketua OSIS Berprestasi Tingkat Nasional.
* Juara 1 Lomba Guru Berprestasi Kab. Indramayu.
* Juara 1 Lomba Olimpiade Guru Nasional Bahasa Indonesia Kab. Indramayu.
* Juara 1 Lomba Menulis Guru Nasional Kab. Indramayu.