PONOROGO, selama 2 hari Sabtu dan Minggu tanggal 3 & 4 Agustus 2024, Alhamdulillah telah merampungkan giat sosialnya. Suka duka menjadi seorang terapis dalam baksos kali ini berbeda dengan sebelumnya.
Keunikan dan pengalaman baru kami temukan kepada pasien diantaranya dua pasang suami istri yang sudah 6 tahun belum memiliki keturunan atau si buah hati, ada pula seorang ibu yang kerjanya marah-marah kepada anak dan saudaranya, kemudian seorang bapak separuh baya mata kiri dan kanan penuh bintil dan virus, serta beberapa orang yang jiwanya terganggu dan tidak stabil, adapula seorang ibu merasakan gatal-gatal pada tubuhnya yang dideritanya sudah cukup lama, dan lain-lain.
Alhamdulillah semua bisa kami atasi dan memberikan yang terbaik buat mereka serta pulang kerumah dengan wajah yang memancarkan aura penuh sumringgah.
Kebahagiaan kami, tidak hanya bisa membantu mengatasi permasalahan mereka saja…tetapi kami juga kedatangan Pak Shandra Camat Kecamatan Ponorogo Kota, yang juga ikut diterapi serta mendukung kegiatan kami.
Agenda kami selanjutnya adalah mengadakan bakti sosial ke semua sekolah dan perguruan tinggi serta menawarkan Mou pelatihan berbagai macam terapi dan berbagai tema seminar untuk pembekalan siswa SMA/SMK Kesehatan dan mahasiswa Sitikes yang ada di Ponorogo.
Mohon Support masyarakat, para Kepala Sekolah, Rektor/Ketua Yayasan/Ketua Prodi dan Pemangku Wilayah untuk ” SPIRITPASUPATHY GROUP ” yang dipimpin oleh Sdr. Dwi Sasongko Mardiono,S.E.,M.Pd.,CHTC.,CRBAP beliau adalah Dosen STIKES Buana Husada Ponorogo, Praktisi Penyehat Tradisional dan Guru Besar Seni Bela Diri Gerak Cepat Beruang Putih, yang beralamat di Jl.Mawar No. 23A Kelurahan Nologaten Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo, Bahwa menjadi seorang Pendekar Pencak Silat itu sudah biasa….untuk menjadi luar biasa jadilah seorang Pendekar Penyehat Masyarakat.
Demikian yang kami sampaikan pada kesempatan ini kepada pembaca, para praktisi penyehat tradisional dan warga masyarakat yang telah memanfaatkan moment terbaik ini…terimakasih.
Dwi Sasongko