
Mas Hayan Pemred KADENEWS kini telah meninggalkan kita semua. Padahal beberapa bulan lalu nampak sehat diacara Reuni Akbar Harian Karya Darma di Rumah Dinas Bupati Ponorogo Mas Giri Sancoko. Berikut ini kisahnya seusai acara Reuni Akbar Tersebut dipaparkan oleh Pemred menaramadinah.com Husnu Mufid :
Sosok Mas Hayan bagi alumni Karya Darma bukanlah asing. Tapi cukup dikenal karena selalu hadir dalam pertemuan dalam acara ngopi, minum dan ngobrol, baik di RM Primarasa, Cafe Ojogelo dan terakhir di Rumah Bupati Ponorogo Giri Sancoko.
Mas Hayan memang penampilannya jauh berbeda satu atau dua tahun ini bila dibandingkan saat menjadi wartawan di Karya Darma, Pewarta Siang dan Posmo
Saat menjadi alumni Wartawan Karya Darma dan pengusaha Minuman Sinom selalu ramah dan bersahabat kepada orang yang dijumpai. Oleh karena itu, jualan sinomnya laris manis.
Demikian juga saat menjadi MC di acara Launching Buku dan Menara Madinah Award sangat bagus penyampaian tutur katanya. Seluruh undangan yang hadir merasa terkesan dan suasananya menjadi hidup.
Demikian pula saat menjadi MC di Rumah Dinas Bupati Ponorogo bikin pertemuan alumni Karya Darma bergairah dan suasana menjadi sangat meriah dan berkesan.
Setelah acara pertemuan alumni di Rumah Dinas Bupati Ponorogo. Mas Hayan menjadi Pemred Kadenews berkantor di Jl. Urip Sumoharjo Surabaya. Dalam satu ruangan dengan Pemred Peduli Rakyat Mas Udik.
Tugas sebagai Pemred menaramadinah.com dilaksanakan dengan baik. Berita KADENEWS kembali terbit. Mas Hayan bersemangat memajukan KADENEWS.
Kemudian Jumpa pers dengan seorang pengacara di Jl Urip Sumoharjo Surabaya. Beritapun dibuat. Hanya saja tidak selesai bikin berita karena tubuh terasa sakit. Maka pulang dan dibuatlah dirumah. Akhirnya berita itu terbit di KADENEWS.
Sejak itulah Mas Hayan tubuhnya terasa sakit. Selama beberapa hari tidak bisa jalan. Hingga akhirnya masuk rumah sakit menjalani operasi jempol kaki. Mas Mujiono, Mas Udik dan Mas Yuliono mengantar dengan menggunakan mobil.
Kemudian selesai operasi dibawa pulang kerumahnya. Tapi masih belum sembuh. Akhirnya dibawa ke rumah sakit lagi. Ditemani Mas Yuliono selama satu minggu lebih.
Setelah cukup lama di rumah sakit dan ditransfusi darah. Kemudian dievakuasi di Liponsos Surabaya untuk menjalani perawatan lebih intensif. Mengingat keluarganya tidak ada yang menjenguk, baik saudara dari Madura, mantan istri pertama dan kedua di Jombang serta 3 anak anaknya.
Beberapa hari kemudian terdengar kabar Mas Hayan meninggal dunia. Teman teman alumni wartawan Karya Darma kaget dan merasa kehilangan.
Selamat jalan Mas Hayan menuju ke harian Allah SWT. Semoga diampuni dosa dosanya oleh Allah dan damai dialami kubur.
Pemred menaramadinah.com turut berdukacita. Hanya doa yang bisa dilanjutkan. Semoga Allah mengampuni dosa dosa, ditabahkan iman orang orang yang ditinggalkan dan dimasukkan kedalaman Surga oleh Allah SWT
Hari ini Kamis, 1 Agustus 2024 sore Mas Hayan akan di makamkan di Madura.. info dari petugas Liponsos Keputih ada keponakannya masih muda memberitahukan akan memakamkan almarhum di Bangkalan dan menunggu koordinasi dengan keluarga lainnya. Sampai sekarang jenazah masih di Liponsos Keputih Surabaya.
“Saudara keponakan Mas Hayan, Ghofar yang domisili di Sidoarjo menjemput jenazah untuk dimakamkan di Madura,:ujar Mas Marno yang cukup dekat dengan almarhum Mas Hayan.
Nampak Mas Mujiono. Mbak Atik. Mas Yuliono. Mas Marno, Mas Mahmud, Mas Udik turut menunggu pemakaman dari Liponsos Surabaya.
Keenam teman teman alumni Karya Darma kini menunggu di Warkop dekat Makam Putat Gede Surabaya. Semoga nantinya proses pemakaman berjalan lancar.