Kediri-Menaramadinah.com Konferensi MWC NU Kepung telah berhasil melahirkan kader-kader terbaik nya untuk memimpin MWC NU Kepung masa khidmat 204-2029, dengan penuh kekeluargaan, persaudaraan yang erat, sejuk dan damai.
Tidak kurang dari 175 orang hadir diarena konferensi memadati aula SMP Islam Khoirul Iman, Pondok Pesantren Mujawwidil Qur’an Khoirul Iman, Dsn. Sumberjo Ds Besowo.
Acara konferensi digelar cukup sehari, pada hari Jum’at Wage, 8 Maret 2024. Sejak jam 13.00 peserta dari utusan Pengurus Ranting dan. Anak Ranting se-kecamatan Kepung, sudah berdatangan, sesuai jadwal acara jam 14.00 sudah dimulai acara pembukaan yang dihadiri oleh Ketua PC NU Kab Kediri KH. Muhammad Ma’mun.
Pada sambutan nya menurut nya adalah, antusias me Pengurus Ranting dan Pengurus Anak Ranting se-kecamatan Kepung yang jumlahnya mencapai lebih dari 150 orang “Peserta Konferensi MWC NU, paling banyak di Kabupaten Kediri, yang pernah saya lihat” ungkapnya dengan penuh semangat. KH Muhammad Ma’mun turut bangga dan bersyukur, warga NU masih ditunggui oleh para kiyai, masyayikh pondok pesantren yang mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap NU dan kasih sayang yang tulus pada ummat.
“Romo Kiyai Abdul Hanan dari Kwagean adalah susok yang dikenal hampir seluruh penjuru Nusantara, di Sumatra, Kalimantan, dan tentunya Jawa, mereka banyak yang sudah mengenal belia” terangnya. Hal-hal inilah yang harus warga Nahdliyyin di Kecamatan Kepung untuk disyukuri.
Peserta konferensi tetap semangat dan antusias untuk mengikuti kegiatan persidangan-persidangan mulai sidang pleno 1, Tata tertip, pleno 2, program MWC, pleno 3, Laporan Pertanggung jawaban, pleno 4 Pemilihan Ketua dan pleno 5, Penutupan Konferensi. Semua peserta mengikuti kegiatan dengan penuh semangat dan santai, tetapi juga serius dalam pembahasan berbagai persoalan.
Dari seluruh rangkaian acara konferensi ini akhirnya tampillah H. Imron, sebagai Ketua MWC NU Kepung, dengan dukungan suara 6 Ranting,. sedangkan H. Miftahul Ulum SH, didukung 4 Ranting.
Dari pengamatan dan yang turut dirasakan oleh penulis yang juga pengurus MWC NU Kepung, komisioner bahwa konferensi MWC NU Kepung ini penuh kekeluargaan, akrap, dan tenang,mendapatkan rasa ‘ayom’ (ketenangan), oleh karena perhatian lahir batin dari para Masyayikh utama nya Romo Yai Abdul Hanan, beliau saat disowani Pengurus dan pantia, tanpa diminta langsung nyangoni, “Meniko kangge uboranpen nipun konferensi” dawuh beliau nya sembari menyerahkan uang 10 juta. Inilah bukti nyata dari wujud perhatian dan kasih sayang nya kepada NU.
KH Abdul Hanan adalah teladan kita, orang tua yang bisa ‘Tutur: memberikan nasehat dan arahan, sekaligus ‘Sembur: memberikan biyo(uang). Istilah Jawa nya Tutur, yo Sembur.
Demikian juga Sohibul bait Romo Kiyai Muhdi Salam, penghormatan nya kepada peserta konferensi MWC NU Kepung cukup luar biasa: semua urusan pasugatan (makan, minum, jajan) sudah disiapkan beliau secara pribadi, bahkan gawan(buah tangan atau brekat nya sekalian).
Semoga beliau semua nya sehat selalu dan panjang umur nya.
Nur Habib, mengabarkan