LULUS FANTASTIS, ORA CUMLAUDE ORA POPO BAGASKARA AJI RIFAI WISUDAWAN S1 FIB PRODI FTV UNIV. JEMBER

Jember, 24 Februari 2024
Bikin heboh arena wisuda karena fantastis. Tepuk tangan undangan gemuruh. Saat dipanggil petugas protokoler acara sakral itu, Bagaskara Aji Rifai. Arek kelahiran Genteng, Banyuwangi 1999 itu selesai studi S1 di Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Film dan TV itu dengan waktu yang fantastis, 3 tahun 40 bulan alias 13 semester.

Sedikit sekali mahasiswa di semua fakultas yang sengaja menghabiskan jatah belajar hingga maksimalnya 14 semester untuk jenjang strata 1 (S1). Bagaskara Aji Rifai satu di antara wisudawan yang terlihat paling senior di antara wisudawan lain yang rata-rata lulus 8 s.d. 10 semester. Tidak kurang dari 750 wisudawan dari berbagai fakultas di Universitas Jember yang digelar Sabtu, 24 Feb. di Auditorium Universitas Jember. Prosesi wisuda yang dipimpin langsung oleh Rektor Unej Dr. Iwan Taruna itu berlangsung hikmat.

Bagi Bagas, panggilan akrabnya mengatakan bahwa lulus cepat atau lambat sama, artinya dalam level S1. Hanya soal waktu saja. Substansinya ada pada penguasaan dan penerapan ilmunya.

Ukuran kesuksesan menuntut ilmu itu ada pada penguasaan kompetensinya. Kita bisa apa setelah lulus, bukan dapat apa”, jelas alumni SMADA Genteng itu berfilsafat.
Selanjutnya putra ragil pasangan H.M. Rifai, M.Pd. dan Hj. Wahyu Handayani, M.Si. ini sengaja membuat aksesories selendang warna coklat bertuliskan “ora CUMLAUDE ora popo” dimaknai olehnya bahwa hidup ini tidak perlu untuk dilombakan, dibanding-bandingkan. Tetapi menjadi pribadi manfaat, solutif itu yang utama diupayakan”, jelas seniman rubik itu berdiplomasi.

Selanjutnya H. M. Rifai, ayahanda Bagas berkomentar bahwa “prestasi dalam hal akademik atau dalam hal apa saja bagus. Membangun reputasi diri itu secara natural diawali dari membudayakan hidup dengan prestasi bahkan dari yang kecil-kecil. Hidup bermutu itu penuh dengan prestasi baik prestasi bersosial, juga prestasi di hadapan Tuhannya”.

Sementara itu Ibunda Bagas, Hj. Wahyu Handayani, yang sedang menjabat sebagai Kepala SMP 2 Genteng, sepaham dengan suaminya itu. “Pintar, cerdas juga dibutuhkan.

Tapi lebih dari itu daya juang dan kuat karakter lebih dibutuhkan untuk meraih hidup yang sukses dan bermutu”.

Diketahui Bagaskara sosok unik. Dia sedang menekuni dunia seni rubik. Karyanya sempat mendunia lewat International Competition di Riyad SAU 2022. Dan dapat apresiasi terbaik. Jian top tenan, fantastis tenan.
Husnu Mufid, Jurnalis Menaramadinah