Kediri-menaramadinah.com-Peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW dan Haul RMP. Soemosewojo ayah angkat Bung Karno yang digelar bersama dengan peringatan di Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Ds. Pojok Kec. Wates Kab. Kediri. Sabtu (27/01/2024) digelar agak unik.
Haul yang digelar dengan acara inti doa kautsaran ini juga diselingi pagelaran seni budaya terbangan dan karawitan ini juga dihadiri oleh cucu sang Proklamator kemerdekaan bangsa Indonesia, Romy Soekarno.
“Alhamdulillah acara Haul RMP. Soemosewojo tadi malam berjalan lancar dan sukses, meski sorenya sempat diguyur hujan tapi antusias undangan hadir cukup banyak,” kata Suhardono Ketua Umum Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno. Minggu (28/01/2024).
“Kami atas nama keluarga mengucapkan banyak terima kasih pada semua yang telah berdoa pada haul Eyang kami. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada Mas Romy Soekarno yang telah mengadakan haul ini secara khusus. Kami dari keluarga Ndalem Pojok memang selalu mengadakan haul, tapi secara khusus pada RMP. Soemosewojo baru kali ini,” terang Suhardono yang juga Ketua Pembangunan Pesantren Jati Diri Bangsa Merajut Perdamaian Nusantara.
mengucapkan banyak terima kasih selain atas terselenggaranya Haul Bung Karno juga dibangunnya Pesantren Jati Diri Bangsa Indonesia Merajut Perdamaian Nusantara.
“Kami sebagai cucu Bung Karno menghaturkan banyak berterima kasih kepada para undangan yang hadir dalam Haul Ayah Angkat Bung Karno ini. Dan atas dibangunnya Pesantren Jati Diri Bangsa Indonesia kami sangat mendukung, harapan kami semoga dalam pesantren ini kami benar-benar dididik ajaran-ajaran Bung Karno, saat ini nation and character building ini sangat penting sekali,” jelas Romy Soekarno.
Sebagaimana di ketahui Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno yang telah di resmikan oleh Guruh Soekarno Putra sebagai Ketua Yayasan Bung Karno pada tahun 2015 dan telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh pemerintah pada tahun. 2018 adalah rumah RMP. Soemosewojo seoerang tabib dan tokoh spiritual yang telah mengganti nama Koesno menjadi Soekarno.* husnu mufid