“putusan MK yg untung Gubernur,Walikota dan Bupati, yang salah kok anak muda”

Catatan : Gus Miskan.

Fenomena keputusan MK dan pemberian sanksi Ketua MK oleh MKMK telah memicu pro kontra diantara elemen bangsa.

Keputusan MK terkait batas usia capres cawapres, sebenarnya menunjukkan bahwa hak konstitusi anak muda justru dibatasi bahkan di diskriminasi, sebab keputusan MK tersebut sebenarnya berpihak pada Gubernur, dan Bupati/Walikota.

Kenapa mereka jadi ribut dan ramai bak komentator sepak bola piala dunia ?, bahkan semua terjebak pada debat kusir yang tak berujung, meski kita tahu bahwa sebagian elit sengaja bertujuan membakar emosi masa agar Gibran dianulir dari pencalonan dari cawapres Prabowo.

Disisi lain mereka paham bahwa keputusan MK itu bersifat final dan mengikat, artinya perdebatan dan opini tentang kecurangan MK yang katanya untuk melanggengkan kekuasaan Jokowi, membangun dinasti dll sebenarnya tidak berdasar sama sekali, bahkan bisa dikatakan lebih pada kecemburuan sosial politik yang berlebihan dan lebay.

Mari kita lihat ?

Jika Gibran diuntungkan, buktinya batas usia tetap 40 tahun hanya ditambahkan kalimat “atau pernah dan sedang menjabat Gub,Bupati/Walikota”…

Kemudian atas keputusan tersebut, Ketua MK telah dijatuhi hukuman berupa penonaktifan dari aktifitas persidangan di MK dst.

Keputusan MKMK yang sudah menjadi ketetapan hukum tetap kenapa mereka masih saja pada ribut ?, bukannya semua sudah selesai ?.

Lalu ada apa sebenarnya dibalik semua itu ?,…????????

Kontestasi pilpres atau elit partai hendaknya berpolitiklah yang baik agar tidak gampang terbawa perasaan (baprer), begitu juga mestinya para ahli hukum harus mengakui dan introspeksi bahwa produk hukumnya masih banyak kekurangan dan kelemahan disana sini sehingga banyak celah yang bisa dimanfaatkan oleh pihak2 yang jeli dan cerdas, sehingga begitu terjadi pemanfaatan celah hukum kita seolah terkaget kaget akhirnya melemparkan tuduhan yang sebenarnya sama sekali tidak mendasar (lebih pada baprer aja).

Polemik tersebut sebenarnya memperlihatkan bahwa elit timses, elit partai sama2 lemah, lebay dan baperan????????

Oleh karenanya lebih baik para timses dan elit partai fokus bekerja untuk memenangkan paslonnya masing masing melalui cara cara yang elegant agar tidak terkecoh dan ketinggalan kereta.

Salam,
Miskan Turino