Pemikiran Islam Dalam Prespektif Prof. Dr. KH.Said Agil Siroj.

Catatan Amiroh Nur Azizah dkk & Saefullah Azhari, Yahya Aziz : Mahasiswi PIAUD & Dosen FTK UINSA.

Inilah catatan penelitian kelompok 4 mahasiswi PIAUD :
1.Amiroh Nur Azizah (06020923016)
2.Andika Siska Wahyuni (06020923017)
3.Andini Ayu Pinasti (06020923018)
4.Anida Putri Mazidhatul (06020923019)
5.Anisah Yupita Bimantari (06020923020)
Ke 5 mahasiswi, 1 orang tidak bisa hadir karena sakit dibimbing langsung oleh Yahya Aziz & Saifullah Azhari Dosen FTK Uinsa dalam riset penelitian dan pengabdian masyarakat pada mata kuliah “Pancasila” dan “Bahasa Indonesia”.
Tema makalah kami : Pemikiran Islam Dalam Prespektif KH. Said Agil Siroj.

Said Aqil Siradj adalah seorang ulama Indonesia dan mantan ketua dewan eksekutif Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di dunia. Publikasi terbaru The 500 Most Influential Muslims oleh Royal Islamic Strategic Studies Center di Yordania menempatkannya sebagai orang Muslim paling berpengaruh ke-20 di dunia.

Kelahiran: 3 Juli 1953 (usia 70 tahun), Cirebon
Anak: Aqil Said Aqil, Muhammad Said Aqil, Rihab Said Aqil, Nisrin Said Aqil
Pasangan: Nur Hayati Abdul Qodir
Pendidikan: Universitas Ummul Qura’ Mekkah (1994), lainnya
Saudara kandung: Musthofa Aqil Siroj, Ni’amillah Aqiel Siroj, Ja’far Shodiq Aqil Siroj, lainnya
Orang tua: Aqil Siradj, Afifah Harun
Kebangsaan: Indonesia

*PEMIKIRAN NILAI ZAMAN KINI*

Said Aqil Siroj Dakwah pada hakikatnya mengajak manusia kepada kebaikan, kedamaian, juga kesalehan baik secara individu maupun sosial. Selain kapasitasnya menjadi Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siroj adalah tokoh da’i yangmempunyai visi misi dalammenciptakan Indonesia beradab dan berbudaya. Terlihat jelas pada pemikiran dakwahnya yang diaktualisasikan dalam rutinitas kesehariannya, beliau tak menghentikan aktivitas berdakwah serta mengambil peran aktif dalam membangun Indonesia sejahtera dari berbagai sendi kehidupan. Ketokohan beliautidak bisa terlepas dari kepergiannya di NU. Dakwahnyasangat diakui oleh berbagai lapisan masyarakat termasuk menjalin baik dengan ummat non muslim sehinggabeliau dilabeli tokoh lintas agama yang kerapkali berdakwah pada semua agama.

*Pemikiran Dakwah*

Dari hasil wawancara, konsep dakwah yang di ungkapkan KH. Said Aqil Siroj yaitu bertujuan untuk membentuk khairul ummah yakni menuntun umat Islam untuk menjadi uswah atau contoh yang baik bagi lingkungan sekitarnya. Sebagaimana dalam Q.S. Al-„Imron ayat 110. Menurutnya, berdakwah haruslah mengedepankan pola uswah al-hasanah sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah yakni berdasarkan pada moralitas luhur dan contoh teladan yang baik. Dalam berdakwah haruslah menjadikan Rasulullah sebagai referensi sentral juga teladan utama dalam menyampaikan risalah kepada umatnya. Pengabdian Rasulullah kepada agama tanpa batas. Menurut KH. Said Aqil Siroj Rasulullah senantiasa mencontohkan cara berdakwah secara bijaksana (hikmah) yaitu memberikan nasihat secara baik dan santun serta diskusi atau musyawarah secara berkualitas.2 Sebagaimana dalam surat An-Nahl ayat 12.Menurut KH. Said Aqil Siroj da‟i adalah orang yang mempunyai visi dan misi yang kuat dalam menyampaikan ajaran haq yaitu ajaran Islam. Seorang da‟i haruslah memiliki sifat-sifat yang bisa menjadi suri tauladan untuk para mad‟unya yaitu memiliki akhlakul karimah, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah. Menjadi seorang da‟i adalah aktivitas yang sangat mulia tidak untuk memperkaya diri sendiri tapi semata-mata lillahi ta‟ala atau karena Allah SWT Bagi KH. Said Aqil Siroj, pilar utama bagi seorang da‟i yaitu: 1) Ash-Shidqu wal Amanah Artinya da‟i harus jujur dan tanggung jawab terhadap mandat yang dipikul oleh seorang juga seorang da‟i. Prinsip ini ditegaskan dalam ayat ke-8 surat Al- mu‟minun. Da‟i harus faham betul mengenai tanggung jawab dalam mengemban tugasnya untuk mensyi‟arkan amar ma‟ruf nahi munkar. Sebagaimana kisah Sayyidina Umar ibn Khattab tatkala memangku jabatan sebagai „ulama dimana beliau selalu amanah dalam mengedepankan tanggung jawab dalam memperjuangkan umatnya.

Asy-Syura (Permusyawaratan) Pada urgensinya prinsip ini disampaikan Nabi Muhammad SAW, meskipun beliau dalam kapasitas sebagai seorang yang ma‟shum, ternyata masih diperintah oleh Allah untuk bermusyawarah dengan baik. Untuk itu sebagai seorang da‟i perlu mengedepankan asas Asy-syura dalam strategi dakwahnya. Antara da‟i dan mad‟u disini harus selalu sama-sama mencari titik terang dalam setiap permasalahan. Musyawarah secara baik dan berkualitas. Karenanya, bukanlah pada tempatnya, seseorang yang mengaku muslim, tetapi selalu mengedepankan arogansi kekuasaanMateri Tasawuf dan hadlarah

Al-musawamah (Egalitarian) Nabi Muhammad saw dan para khulafa‟ ar-Rasyidin telah memberikan contoh sikap egalitarian dalam semua sektor kehidupan baik ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Sebagaimana dalam Al-baqarah ayat 256

Yatafaqqahu fiddin dan Liyundiru qaoumahum Menurut KH. Said Aqil Siroj Yatafaqqahu fiddin yaitu seorang da‟i harus memahami, mendalami dan menguasai agama Islam secara sempurna dan keseluruhan (Kaffah). Namun pada prinsipnya, aktivitas da‟i atau mubaligh bukan hanya memahami Islam tetapi juga harus mampu mengaktualisasikan pemahaman keislamannya dalam kehidupan sehari-hari. KH. Said Aqil Siroj mencontohkan kepada KH. Amin Siradj (paman beliau pengasuh pondok pesantren Gedongan, Cirebon, Jawa Barat) yang mampu menghafal Al-qur‟an, Uqudul Juman, Al- fiyah, Qawaid Al-Fiqhiyyah dan beberapa kitab lain yang juga mampu mengaktualisasikan dan mensosialisasikan kepada publik, menurut beliau sosok da‟i yang seperti itulah selain memahami keagamaan secara utuh serta mampu mentransformasikan ilmu-ilmu kepada masyarakat luas, mengkontekstualisasikan dalam realitas hari ini dari hasil wawancara, menurut KH. Said Aqil Siroj seorang da‟i harus dapat menjadi pemikir transformatoris dan mitra dialog yang baik bagi gagasan- gagasan Islam di Indonesia. Mampu menerapkan metode dakwah yang sesuai dengan keadaan, situasi dan kondisi sekarang serta tuntutan era di masa mendatang. Keberadaannya tidak hanya mengurusi masalah spiritual, tetapi mampu melakukan perubahan nyata di masyarakat

Riwayat Organisasi
Sunting
Sekretaris Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Krapyak, Yogyakarta masa khidmat 1972-1974
Ketua Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) Makkah masa khidmat 1983-1987
Wakil Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 1994-1998
Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 1998-1999
Penasehat Gerakan Anti Diskriminasi Indonesia (GANDI) tahun 1998
Ketua Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa (FKKB) sejak 1998-sekarang
Penasehat Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia sejak 1998-sekarang

Wakil Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Peristiwa Kerusuhan Mei 1998
Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Pembantaian Banyuwangi 1998
Wakil Ketua Tim Penyusun Rancangan AD/ART Partai Kebangkitan Bangsa tahun 1998

Penasehat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) sejak 1999-sekarang
Ketua Panitia Muktamar Nahdlatul Ulama ke-30 di Kediri tahun 1999
Anggota Kehormatan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) 1999-2002
Anggota MPR Fraksi Mewakili Nahdlatul Ulama tahun 1999-2004

Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 1999-2004
Penasehat Masyarakat Pariwisata Indonesia periode 2001-sekarang
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2004-2010
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2010-2021
Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) sejak 2011-sekarang
Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia tahun 2012-2014
Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) sejak 2020-sekarang
Wakil Presiden Organisasai Agama Sedunia sejak 2019-sekarang

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2027
Ketua Dewan Pembina Said Aqil Siroj Istitute (SAS Institute) sejak 2018-sekarang
Ketua Dewan Pembina Islam Nusantara Foundation
Demikian pemaparan makalah kami, semoga bermanfaat.
Barakallah…