*Warga SMPN 2 Rogojampi Lakukan Aksi Nyata Menanam 100 Pohon Buah*

Banyuwangi-menaramadinah.com, Gerakan Nasional Revolusi Mental ( GNRM ) sebagai upaya mengakselerasi tercapainya penguatan nilai-nilai Karakter peduli lingkungan, sehingga di usia remaja anak didik SMPN 2 Rogojampi akan tumbuh rasa kepedulian terhadap lingkungan pada zaman modernisasi saat ini.

Selain sebagai eduksi dan melestarikan lingkungan adanya pepohonan akan mengurangi dampak dari pemanasan global sehingga menjadikan udara di lingkungan sekolah menjadi segar dengan banyaknya pohon. Aksi Nyata Penanaman 100 Pohon Berbuah oleh Warga SMPN 2 Rogojampi jumat (01/09/2023).

Marhenyantoro, S.Pd , SH, MM , selaku Kepala SMPN 2 Rogojampi dalam sambutannya menyatakan sekolah ini sudah lama menjalankan nilai-nilai dan gerakan revolusi mental untuk mendorong gotong royong dan integritas warga sekolah dalam menciptakan budaya menanam pohon sebagai kebutuhan dan gaya hidup baru yang sudah peduli dan mau memperhatikan lingkungan sekaligus memberikan edukasi positif terhadap murid-muridnya akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dengan tanam pohon, urai Marhen.

“Gerakan revolusi mental akan terus kita gaungkan dan aksi penanaman ini adalah bagian dari etos kerja, gotong royong dan integritas dari para siswa sejak dini untuk menjaga alam dan lingkungannya dari perubahan iklim,” kata Marhen.

Aksi nyata ini merupakan implementasi dari Gerakan Nasional Revolusi Mental ( GNRM ) sebagai upaya mengakselerasi tercapainya penguatan nilai-nilai strategis yakni etos kerja, gotong royong, adalah untuk menyampaikan pesan kepada anak didik dan kita semua untuk belajar integritas melalui tanggung jawab memastikan pohon dapat tumbuh dengan baik, etos kerja melalui konsistensi memberi asupan merawat menyayangi pohon, dan bergotong royong dengan orang sekitar untuk turut menjaga pertumbuhan pohon agar dapat tumbuh maksimal, menghasilkan, dan manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak pihak,” terang Marhen seraya menyebut pohon yang ditanam di SMPN 2 Rogojampi adalah jenis pohon buah-buahan.

Masih kata Marhen diharapkan “Siswa diajarkan tidak hanya bagaimana cara menanam pohon namun juga merawat pohon itu tumbuh dengan baik yang pada akhirnya memberi manfaat bagi kehidupan, ini juga bagian dari revolusi mental,” jelasnya. (Rishje*)