KKN-T KELOMPOK 73 UPN “VETERAN” JAWA TIMUR IKUT SERTA DALAM GOTONG-ROYONG PEMBANGUNAN RUMAH WARGA DESA SUMBERAGUNG, KABUPATEN NGANJUK

[Nganjuk-menaramadina.com, April 2023] – Kelompok 73 Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) dari Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur turut aktif dalam kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sumberagung. Salah satunya adalah program pembangunan rumah bagi masyarakat kurang mampu. Ini merupakan program yang tertuang dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Permendesa PDTT) Nomor 8 Tahun 2022 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2023. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa dana desa boleh dipergunakan untuk pembangunan, perbaikan, atau rehabilitasi rumah tidak layak huni dan sehat.

Dengan adanya Permendesa PDTT Nomor 8 Tahun 2022 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2023, warga akan terbantu untuk mempunyai tempat tinggal pribadi. Dana desa yang dialokasikan untuk membantu masyarakat dalam proses pembangunan rumah sebesar maksimal Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dalam bentuk material atau bahan bangunan dan bukan untuk upah tenaga kerja. Prioritas penerima program ini adalah warga desa dengan status ekonomi miskin dengan kondisi tempat tinggal tidak layak untuk di huni dan sehat. Selain itu, mereka juga harus mempunyai tanah (lokasi) yang akan dibangun rumah untuk mendapatkan alokasi dana bantuan.

Berdasarkan informasi dari Pak Wo Djasmani yang menjabat sebagai salah satu Kepala Dusun di Desa Sumberagung, program bantuan untuk pembangunan rumah mendapat pemotongan pajak sebesar 10%. Bantuan yang diberikan harus dalam bentuk material / bahan bangunan yang maksimal sejumlah Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah). Kegiatan pembangunan, perbaikan, atau rehabilitasi dikerjakan secara gotong – royong oleh warga desa secara sukarela. Meskipun kebijakan ini ditujukan bagi warga miskin, mereka masih harus mengeluarkan banyak uang untuk biaya selama pembangunan. Ini karena bantuan yang dianggarkan terbatas dan tidak mencakup keseluruhan biaya yang dibutuhkan.

Dalam pelaksanaannya, Kelompok 73 turut serta membantu pembangunan rumah salah satu warga. Meskipun kegiatan dilakukan di bulan puasa, tidak menurunkan semangat Kelompok 73 dalam bergotong – royong. Andhika Wira sebagai perwakilan kelompok merasa senang bisa membantu warga secara langsung. “Membangun/merenovasi rumah bukan hal yg mudah untuk dilakukan sendiri, kita harus bergotong royong untuk bisa membangun/merenovasi rumah.”

Kemudian Yemima Dya sebagai anggota mengatakan bahwa “Bantuan pembangunan rumah ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan mengingat banyaknya masyarakat yang memiliki lahan yang memadai namun tidak memiliki dana untuk membangun atau merenovasi rumah sehingga layak untuk ditinggali. Selain itu, program bantuan ini membuat masyarakat lebih sering bertemu untuk bergotong royong bersama sehingga masyarakat menjadi jauh lebih kompak.”

Husnu Mufid