Sholat Tarawih 23 Rokaat Cukup 10 Menit di Ponpes Mambaul Hikam Udanawu Blitar

Tahun 2023 kegiatan Sholat Tarawih makin semarak diberbagai daerah Indonesia. Tapi ada yang unik yaitu Tarawih di Ponpes Mambaul Hikam 23 Rokaat cukup 10 menit. Benarkah demikian. Berikut ini laporan Husnu Mufid Pemred menaramadinah.com:

Pondok Pesantren Mambaul Hikam Udanawu Blitar, Jawa Timur, setiap tahun menjadi ajang berita di media. Karena dalam menjalankan Sholat Terawih Super cepat. Cukup 10 menit bisa menyelesaikan sholat sebanyak 23 rokaat.

Kegiatan Sholat Tarawih Super  Kilat ini sebenarnya sejak 1907. Boleh dibilang ada sejak  zaman Belanda. rutin digelar di Ponpes Mambaul Hikam, Desa Mantenan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Latar enakan diadakan Sholat Tarawih Super Kilat ini. Karena dimasa lalu masyarakat sekitar menginginkan sholat secara cepat. Jika terlalu lama tidak akan ikut Sholat. Mengingat seharian capek usai kerja di sawah.

Rupanya menjalankan Sholat Tarawih secara Super Cepat bikin antusias masyarakat sekitar. Sehingga banyak sekali warga yang Sholat Tarawih. Bahkan orang diluar Kecamatan ikut Sholat Tarawih.

Saking banyaknya jemaah Tarawih Super Cepat  pihak ponpes sampai menggelar alas di luar masjid. Jemaah tarawih rata-rata mencapai 1.500 orang setiap malam.

Saat menjelang Lebaran, jemaah Sholat Tarawih  makin  bertambah banyak jumlahnya. Sebab banyak penduduk asli yang pulang kampung dari rantau.

Pengasuh Ponpes Mambaul Hikam KH Dliya’uddin Azzamzammi mengatakan, meski ditunaikan secara kilat, Tarawih tersebut tidak mengurangi rukun atau syarat salat. Atau keluar dari syariat Islam.

Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam, K.H. Dliya’uddin Azzamzami Zubaidi mengatakan Sholat Tarawih  ini dilakukan sejak zaman kakeknya, Mbah Kiai Abdul Ghofur.

Kemudian dilanjutkan putranya yakni Kiai Sulaiman Zuhdi dan diteruskan oleh Kiai Zubaidi Abdul Ghofur.

Adapun latarbelakang Sholat Tarawih Super Cepat bermula saat Mbah Kiai Abdul Ghofur melakukan syiar di daerah tersebut. Waktu bulan Ramadan, Mbah Kiai Abdul Ghofur menggelar salat tarawih seperti biasanya.

Namun lama kelamaan jamaahnya terus berkurang dan tinggal menyisakan dua orang saja. Mengetahui kondisi ini, Mbah Kiai Abdul Ghofur lalu bertanya kepada warga kenapa enggan mengikuti salat tarawih lagi.

“Mbah Kiai Abdul Ghofur mencoba mencari tahu penyebabnya mengapa jamaah terus berkurang,” tuturnya.

Para jemaah waktu itu mengaku kelelahan usai bekerja di sawah, sehingga tidak mengikuti salat tarawih. Bisa dimaklumi jika mayoritas warga sekitar bekerja sebagai buruh tani hingga sore hari.

Nah, ketika diajak untuk salat tarawih dengan waktu yang lama, warga banyak yang tidak mampu dan mengeluh lelah. Untuk mengatasi hal tersebut, Mbah Kiai Abdul Ghofur berinisiatif mendirikan salat tarawih kilat atau Super cepat. Harapannya agar seluruh masyarakat dapat menunaikan ibadah ini.

“Karena ulama pelayan umat, ulama hadir mencarikan solusi agar umat mau beribadah. Ulama hadir harus mencarikan solusi bagaimana umat mau ibadah, kemudian beliau mencarikan solusi salat tarawih dipercepat,” terangnya.

Kegiatan Sholat Tarawih ini tidak bisa diikuti orang tua. Karena memerlukan tenaga yang cukup besar. Hanya anak muda muda saja dan orang yang kuat tubuhnya.

Sementara dari pihak MUI menyatakan, bahwa Sholat Tarawih di Ponpes Mambaul Hikam Udanawu Blitar tidak menyalahi akidah.