Songsong Masa Depan Cerah Bayi – Anak Gangguan Dengar

Surabaya-Menaramadinah.com Kisah ‘Si Buta dari Gua Hantu’ sangat melegenda, seorang pendekar yang sangat baik hati dan jagoan bertarung. Dia mengenali alam, binatang, manusia dan benda-benda bukan dengan pandangan mata, namun dengan ‘Ketajaman Indra Pendengaran nya’.
Sang Pendekar mampu menghindari mara bahaya melalui pendengarannya yang sempurna.

 

Dari sekelumit cerita di atas dapat di petik hikmah betapa pentingnya bisa ‘MENDENGAR’ dengan pendengaran yang berupa telinga. Karena dengan pendengaran yang sempurna maka orang bisa mengenali berbagai suara, termasuk ‘bahasa’ manusia, yang pada akhirnya bisa berbicara dan berkomunikasi.

Oleh sebab itulah mendeteksi pendengaran sejak bayi lahir sangatlah penting sekali.

Dinas Kesehatan Kota Surabaya, pada Rabu tgl 8 Maret 2023, di Gedung Wanita ,jl. Kalibokor Surabaya

Menggelar kegiatan sosialisasi tentang ‘Deteksi dan Intervensi Dini pada Bayi-anak’, kepada; 63 kader Surabaya dan 189, dokter, perawat, bidan puskesmas, perwakilan se Surabaya. Bekerjasama dgn Komda PGPKT Kota Surabaya ( PGPKT singkatan Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian ), Perhati-KL cabang Jatim Utara, T.O.A Jala Puspa – RSPAL dr. Ramelan, Rotari Club of Surabaja dan hearLIFE cabang Surabaja.

Dalam acara tersebut dia menjelaskan bahwa dimaksudkan agar masyarakat memahami bahwa gangguan bayi – anak apabila ditangani sejak bayi, maka akan berujung mampu mendengar dan berbicara seperti anak normal dengar lainnya.
Sedangkan tujuan yang hendak dicapai, dr. Sulantari berkata:”Memasyarakatkan Mendengar Lebih Baik”.
Maka ditekankan sekali bahwa ‘Deteksi dan Intervensi Dini akan sangat menguntungkan untuk anak, keluarga, lingkungan, bahwa generasi penerus bangsa. Hal ini sangat penting untuk diketahui oleh semua orang, terutama para remaja, bisa turut ‘Meningkatkan’ ‘Quality of Life SDM’ yang bagus dan ‘jempolan’.

Materi yang di sampaikan dr. Sulantari sangat baik, tidak hanya untuk kalangan masyarakat luas, jutru sangat baik bagi para kader kesehatan, dokter, bidan puskesmas, oleh sebab merekalah yang akan bisa berperan ‘besar’ untuk menyampaikannya kepada masyarakat sampai di lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga.
Dia menjelaskan bahwa bayi usia dua (2) hari sudah dapat dideteksi fungsi rumah siput. Bayi enam ( 6 ) bulan sudah harus ‘ngoceh’ atau babling, dan ketika bayi satu ( 1 ) tahun sudah mampu mengucapkan beberapa kata, maka pada usia nya telah satu tahun enam bulan sudah mampu mengucapkan kata-kata yang berarti dan lebih banyak kosa katanya.

Untuk itu maka ‘Kehamilan’ seyogyanya direncanakan dan ibu hamil sehat serta bahagia di hati. Sehingga kehamilan bisa membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi ibu itu sendiri juga keluarganya.
“Apabila ada penyulit saat hamil, wajib periksakan diri dan apabila bayi sudah lahir wajib diperiksa indera bayi, termasuk indera pendengaran” ungkapnya dengan penuh semangat dan taburan senyum manis.
dr. Sulantari yang suaranya merdu dan lembut ini juga mengingatkan bayi, begitu lahir diajak doa, umumnya umat Islam, ‘di adzan ni’ dan ‘di komat ti’, oleh sebab indera pendengaran adalah sangat penting. “Pendengaran ibarat PINTU MASUKnya segala informasi” tandasnya.

Terakhir dia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut di atas berkaitan dengan Peringatan Hari Pendengaran Sedunia ( World Hearing Day ) tanggal 3 Maret 2023, dan masih ada rangkaian beberapa kegiatan lain nya.

Nur Habib, mengabarkan7