“PELUANG PASAR PRODUK INDUSTRI PERTANIAN MENUJU PASAR GLOBAL”

 

Jember-menaramadinah.com,Sektor pertanian menjadi andalan sebagian besar Kabupaten di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Jember. Potensi sumberdaya alam dan agroekosistem mendukung Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional.

 

Diperlukan dukungan industri yang menggunakan bahan baku produk pertanian untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan daya saing produk.

Keberadaan industri pada sektor pertanian di suatu daerah dapat menjadi solusi penyelesaian permasalahan ekonomi, sehingga keberadaannya merupakan instrumen pendorong perekonomian lokal.

Berbagai stategi dilakukan untuk mewujudkan pertanian industrial yang menjadi visi Universitas Jember dan program proritas pertanian pemerintah Kabupaten Jember.

Salah satu hal yang dibutuhkan oleh pelaku agribisnis adalah kepastian pasar, cara pengolahan dan integrasi hulu-hilir. Atas dasar urgensi tersebut maka dalam rangka Dies Natalis Universitas Jember ke 58 dan Tegalboto Memanggil 2, maka diselenggarakan seminar Nasional dengan tajuk “Pengembangan Pertanian Industrial Menuju Pasar Global” yang diselenggarakan pada hari Jum’at, 02 Desember 2022.

Kegiatan Seminar Nasioan bertujuan utama untuk diskusi dan sharing informasi dari alumni UNEJ untuk civitas akademika UNEJ dan masyarakat umum terkait berbagai solusi untuk mewujudkan pertanian industrial.

Kegiatan Seminar Pertanian Industrial menghadirkan tiga narasumber yang berasal dari alumni UNEJ. Narasumber pertama adalah Dr. Asep Nurhikmat, MP, alumni Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UNEJ yang saat in berkarir di Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan – Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN.

Melalui keahlian dalam teknologi kemasan untuk UMKM, pada saat seminar membawakan materi terkait  “Teknologi Pengemasan untuk UMKM Go Pasar Global”. Narasumber kedua adalah A. Yani F Lasahido,S.IP (alumni FISIP UNEJ) yang saat ini menangani kegiatan Riset dan  Pengembangan Produk Perdagangan PT Food Station Tjipinang Jaya – BUMD Pemprov DKI. Pada saat seminar membagikan pengalaman dan tips untuk

“Pemasaran Produk Industri Pertanian Unggulan Daerah”. Selanjutnya, best practice untuk integrasi pertanian hulu-hilir diberikan oleh alumni dari FPT UNEJ yang saat ini menjabat sebagai Direktur Produksi PDP Kahyangan Jember, yaitu  Moh. Izmaul Haqqi, S.TP. Materi yang dibawakan adalah “Manajemen Industri Pertanian Hulu-hilir Produk Perkebunan

Peserta seminar terdiri dari dosen kelompok riset dan mahasiswa Universitas Jember dan beberapa UMKM berbasis pangan, Gapoktan dan Kelompok Tani yang juga membawa contoh produk nya untuk dapat dikurasi dan berdiskusi tentang peluang untuk pemasaran produk di PT Food Station Tjipingan Jaya. Diskusi berlangsung interaktif dengan dipandu Ketua Perhepi (Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia ) komda Jember, Dr. Luh Putu Suciati yang memberi kesempatan kepada Gapoktan, poktan dan mahasiswa untuk berdiskusi menyampaikan masalah atau konsultasi singkat terkait hal-hal yang dihadapi.

Antusiame peserta nampak pada pertanyaaan yang bersifat praktis yang ditujukan pada narasumber dari PT Food Station seperti yang disampaikan pak Andre, salah satu PPL wilayah Panti, yang menanyakan terkait strategi branding kopi robusta Jember, mengingat banyaknya pesaing dan cara menjaga kontinuitas produk yang dipasarkan.

Kelompok tani Tirto Bakti II Desa Ajung yang telah memproduksi beras sehat dan beras nutrizinc sekaligus memproduksi pupuk organik, apakah dapat didampingi oleh PT Food Station agar produk bisa dipasarkan di Jakarta. Untuk produk kopi, ketua Kelompok Tani Kopi di Desa Pace, pak Zaenal akan bekerjasama dengan Perumda Kahyangan untuk dapat memasok bahan baku kopi karena salah satu kendala Perumda Kahyangan adalah kekurangan bahan baku kopi.

Selain itu permasalahan kemasan UMKM untuk dapat go pasar global adalah masalah kemasan terutama untuk produk hortikultura. Salah satu potensi kabupaten Jember adalah alpukat, durian, rambutan, cabai merah, cabai rawit, sawi dll selain produk perikanan seperti tuna, cakalang dan vaname. Saran dari Dr. Asep Nurhikmat yang merupakan ahli kemasan menyarankan beberapa peluang kemasan, misalnya dibuat bentuk kaleng atau bentuk pure untuk buah semacam alpukat atau durian.

Beliau memberikan contoh produk gudeg jogja dan beberapa produk khas daerah yang dikemas untuk dapat diperluas jangkauannya dan skala usahanya tidak perlu skala industri besar, cukup skala UMKM saja.

Acara Seminar Nasional di tutup dengan berbagai harapan agar kegiatan Seminar Nasional dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan pelatihan kemasan dan pemasaran bagi produk pertanian dengan fasilitasi dari LP2M UNEJ. Selanjutnya UMKM dan Gapoktan dapat melanjutkan diskusi dan konsultasi dengan para narasumber untuk mendapatkan masukan terkait sample produk yang dibawa saat Acara Seminar Nasional. Informasi lebih lanjut tentang materi dapat di unduh pada website LP2M Universitas Jember.

Husnu Mufid