Inilah Bedah Buku Diplomasi Santri

Jember-menaramadinah.com-Bedah Buku Diplomasi Santri yang diadakan Tegal Boto Memanggil 2 dalam rangka memperingati  Dies Natalis Unej ke 58 pada Sabtu  3 Desember 2022 pukul 09.30-13.00 wib sangat menarik. Karena dibedah dilingkungan kampus umum negeri.

Arifin penulis buku mengatakan, para satri punya cara diplomasi yang canggih tidak kalah dengan diplomasi para politisi diluar santri.

Diplomasi santri dari Indonesia yangb dipelopori  KH. Wahab Hasbullah dalan bentuk mencegah pembongkaran makam Rasulullah yang waktu itu Raja Fath Arab Saudi ingin menggusur makam Rasulullah. Melalui diplomasi ala santri beliaunya berhasil yaitu tidak digusurnya makan Nabi Muhammad SAW dan sahabat Abu Bakar serta Umuar bin Khattob.

Selain itu, KH. Wahab Hasbullah sukses menjadiksn tata  cara berhaji di Makkah sesuau 4 Mazhab. Karena  yang waktu itu dikuasai  Makkah  baru dikuasai Wahabi setelah mengalahkan Syarif Hussain penguasa Makkah Ini berkat perjyangan ulama NU. Gara gara komite hijaz Raja Arab menghargai Mazhab dalam menjalankan ibadah haji.

Kemudian diplomasi santri ini dilanjutkan KH. Hasyim Muzadi yaitu ketika   adanya mahasiswa kuliah Thailand yang dikuliahkan Raja Bumibol ke Arab Saudi. Pulang pulang ke Thailand menjadi radikal.

Kemudian KH. Muzadi  ke Tailand untuk bertemu Raja Bumibol guna bicara mahasiswa Patani yang awalnya moderat jadi radikal setelah pulang ke kampungnya.

Beliau usul agar di kuliahkan di Indonesia dijamin tidak radikal setelah selesai kuliah dan kembali ke negerinya.

Usul KH. Hasyim Muzadi diterima oleh Raja Thailand.  Sehingga mahasiswa Patani asal Thailand itu jadi Moderat. Karena kalau dulu ngirim ke Saudi Arabia.  Ini berkat diplomasi  santri yang diwakili KH. Hasyim Muzadi.

Selanjutnya Ikhsan Abdullah pembicara kedua mengatakan, diplomasi itu biasanya diluar santri. Tapi ternyata santri bisa berdiplomasi. Contohnya ketika Afganistan bergolak maka santri NU berperan mendamaikan.

Kemudian ia menceritakan diplomasi Gus Dur saat bertemu Raja Fad Arab Saudi. Gus Dur mengatakan, orang NU tidak menyembah kuburan. Tapi berdoa dimakam  mendoakan yang meninggal.  Raja Arab Saudi kemudian percaya.

Raja Arab Saudi tambah heran ketika Gus Dur menyatakan anggota NU 50 juta. Sementara raja Fadh Arab Saudi hanya 10 ribu. Sungguh hebat diplomasi Gus Dur ala santri itu.

Sementara Pung Purwanto mengatakan,
Cover buku ini warna hitam. Biasanya hijau kesukaan santri.

Buku berjudul Diplomasi Santri mengisahkan tentang sebelum Indonesia Merdeka para santri  sudah berfikir jauh ke depan. Nah,  Ini belum banyak diungkap buku buku lain.

Selain itu, buku ini menceritakan banyak hal dan menjadi koleksi bagi para mahasiswa. Sehingga kedepannya menjadi santri yang diplomat setelah baca buku ini. Karena telah menginspirasi.

Husnu Mufid