500 GANDRUNG MERIAHKAN APEL GURU DALAM RANGKA PERINGATAN HGN DAN HUT PGRI 2022 KAB. BANYUWANGI

Banyuwangi, 26 Nov. 2022
Tepatnya di Lapangan Jajag Kec. Gambiran, apel guru anggota PGRI digelar. Sekalipun kondisi lapangan becek tidak mengurangi semangat para guru. Ribuan guru memenuhi pusat kota Jajag.

Agenda tahunan itu senantiasa menarik perhatian publik guru sebagai kecuali sebagai bentuk rapat raksasa juga ajang silaturahim antarguru mulai level TK sampai dengan SMA SMK. Bahkan juga hadir perwakilan dari perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Banyuwangi.

Pejabat yang hadir meliputi Muspimda sekalipun semua diwakilkan termasuk Bupati Banyuwangi diwakili oleh Asisten II Drs. H. Dwi Yanto. “Bupati tidak hadir karena acara dinas mewakili pemerintah Indonesia di Singapura”, sebut mantan Plt. Kapala Dinas Perhubungan.

Hadir pula Ketua Umum Pengurus Provinsi PGRI Jawa Timur, Drs. H. Teguh Sumarno, M.M. dan juga Pengurus Besar PGRI yang diwakili oleh Ir. H. Achmad Wahyudi, S.H., M.H.

Ketua Umum PK PGRI Banyuwangi Sudarman, M.Si. dalam pidato sambutannya dengan penuh api-api mengatakan bahwa “PGRI tetap setia kepada pemerintah baik pemerintah daerah kabupaten, provinsi sampai pusat. Dan PGRI tetap konsisten sebagai organisasi profesi dan organisasi perjuangan selalu ada di garis depan terutama dalam memperjuangkan kesejahteraan dan kenyamanan guru dalam menjalankan tugas”.

Selanjutnya Kasek SMP 1 Gambiran itu menyampaikan kesungguhannya untuk mendorong kepada pemerintah agar guru-guru honorer yang sudah mengabdi sampai belasan tahun bisa diangkat menjadi ASN P3K.

Sementara itu Pengurus Pusat PGRI Achmad Wahyudi meminta guru menjalankan tugas profesi penuh dengan semangat yang ikhlas. Pengabdian yang tulus seorang guru di dalam kelas itu yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan.

“…silakan menjalankan tugas dengan merdeka karena guru dalam menjalankan tugas profesi dilindungi oleh UU. Jangan takut kalau memang niatnya mendidik tentu tentu dalam koridor yang edukatif…”.
Acara yang dimeriahkan tampilan 500 penari gandrung dari guru dan penampilan tari tradisional Jaranan Buto merupakan wujud semangat guru dalam memeriahkan HGN dan HUT PGRI. Lapangan becek tidak menghalangi semangat mereka. “Apik banget, kata seorang guru yang hadir”.

Sementara Asisten II mewakili Bupati Banyuwangi, gagal menyampaikan pidato sambutan karena mati listrik. Hal di luar skenario panitia yang harus diterima semua pihak. Panitia pun sudah menyampaikan permohanan maaf.

Hidup guru, Hidup PGRI, Solidaritas Yesss.

MR Jurnalis