” Napak Tilas Jejak Shalawat Badar di Bumi Seribu Masjid”

 

Penulis ” Arif Pojok Baca Nahdliyyin”.

Sebuah Menarik terdapat dalam Catatan Tulisan Almaghfurllah KH.Ali Manshur Sang Maestro Pencipta Sholawat Badar.

Dalam Catatan yg tertera dalam Buku Biografi Beliau, Beliau menuliskan tentang Perjalanannya mengiringi Almaghfurllah KH.Ma’sum Lasem ( Mbah Ma”sum ). “Pada Hari Kamis tanggal 28 Nopember 1962 Kami mengikuti perjalanan Mbah Ma’sum ke Bali dan Lombok.di Bali Kami bermalam di Kusamba di Rumahnya Pak Haji Thohir.

Di Lombok Kami singgah di rumahnya Tuan Guru Shaleh Bengkel,di rumahnya Haji Fahrurrozi Pancur,di rumahnya Haji Ali Batublik Pancur,di rumahnya Tuan Guru Zainuddin dan di tempat perguruannya.di Perguruan Nahdlatul Wathon dan di Pesantren Bengkel Kami memberi ceramah dan mengajarkan Sholawat Badar ”

Siang ini bertepatan dengan Adzan Dzuhur yang berkumandang dari Masjid Shaleh Hambali yang terletak di Desa Bengkel Kecamatan Labuapi Lombok Barat NTB, Terdengar Sayup Pujian Shalawat Badar berkumandang dari Masjid.Shalawat yang lahir di Bumi Blambangan Banyuwangi ini terdengar di Bumi Seribu Masjid NTB.Seusai Berziarah di Makam Almaghfurllah Tuan Guru Shaleh Hambali, Sesaat setelah usai Shalat Dzuhur Kami manfaatkan waktu untuk Bercengkrama dengan Penduduk setempat.Saya sempat bertanya tentang Shalawat Badar kepada Beberapa Orang yang tinggal di Sekitar Pesantren Darul Qur’an yang dahulu didirikan oleh Tuan Guru Shaleh Hambali.Mereka terkejut Ketika Saya menceritakan bahwa Shalawat Badar tersebut diciptakan di Banyuwangi.

Lalu bagaimana ceritanya Shalawat Badar bisa sampai di Lombok? Tanya Seseorang padaku.Dengan mengutip Catatan Kyai Ali Manshur Sang Pencipta Shalawat Badar, Beliau dahulu bersama Almaghfurllah KH.Maksum Lasem ( Ayahanda Almaghfurllah KH.Ali Maksum,Mantan Rais Aam PBNU dan Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta ) bersilaturahmi kepada beberapa Ulama di Lombok.

Mereka singgah di Kediaman Maulana Tuan Guru Zainuddin Abdul Madjid Pancor NTB dan Tuan Guru Shaleh Hambali Bengkel.di Kediaman Para Ulama tersebut, Kyai Ali Manshur kemudian mengumandangkan Syair Shalawat Badar karyanya dan hingga Detik ini, Shalawat karya Beliau kemudian dikumandangkan oleh Umat Islam di Indonesia.

Perjalanan Saya ke Lombok ini ditemani oleh Seorang Lelaki asal Cirebon yang juga punya cerita keterkaitan yang unik antara Dia dengan Shalawat Badar.Jatuh Bangun meniti Usaha hingga kemudian Ia menyempatkan diri Sowan mengunjungi kediaman Mbah Kyai Shiddiq Ali Manshur ( Putra Kyai Ali Manshur ) di Banyuwangi.

Di Hadapan Mbah Kyai Shiddiq,Ia menceritakan perjalanan Usahanya yang Jatuh bangun.Cukup lama Ia bercerita hingga kemudian Mbah Kyai Shiddiq memberinya sebuah Amalan Doa.Doa yang unik dan mungkin juga Agak Agak berbau Bid’ah Ndolalah ( 😁😁😁 ) karena Amalan Doa tersebut sama sekali tak berbau Syar’i babar blaz ( 🤣 ).

Begini Do’anya “Bismillahirrahmanirrahim… Lama Lama Baik – Lama Lama Baik ” dibaca sekian kali seusai Shalat Lima waktu.

Saya sempat menanyakan kepada Mbah Kyai Shiddiq Ali Manshur terkait Amalan Doa tersebut.Dan Beliau bercerita bahwa Dahulu Ia pernah mendengar Ayahandanya memberikan Amalan Doa yang sama kepada Seorang Muallaf Tionghoa.Sang Muallaf tersebut kesulitan melafalkan Doa seusai Ia menunaikan ibadah Haji dan Ayahandanya kemudian memberikan Amalan Doa tersebut.Doa yang ternyata diambil dari Kalimat Labbaik Allahumma Labbaik – Labbaik Allahumma Labbaik ” 🤣

Kini,Sang Lelaki yang Mendapat Amalan Doa Lama Lama Baik tersebut telah menapak Jalan Kesuksesan.Ia mempunyai usaha yang Bergerak di Bidang Pengurusan Visa Haji dan Umrah yang diberi nama PT.Elmina Service Hajj.

Bismillah…Berkat Sholawat Badar lama lama Baik pada Akhirnya

( Almaghfurllah Tuan Guru Shaleh Hambali Bengkel adalah Rais Syuriyyah NU NTB 1953-1964.Presiden Pertama RI Ir.H.Soekarno hingga Mbah Kyai Wahab Hasbullah pernah mengunjungi Pesantren Tuan Guru Shaleh Hambali. )