Jakarta, menaramadinah.com.Momentum Sumpah Pemuda menjadi titik perubahan yang mendasar dalam sejarah pergerakan. Yakni terjadinya pergeseran orientasi dan pola perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Semula berorientasi sempit, dengan pola perjuangan bersifat sporadis, kedaerahan. Belum menjadi gerakan yang massif dan mudah dipatahkan penjajah dengan divide et impera (politik adu domba, pecah belah).
“Dengan Sumpah Pemuda terpatri keyakinan serta semangat kebangsaan atau nasionalisme. Momentum sumpah pemuda menunjukkan Visi kebangsaan yang Jelas
Kesadaran inilah yang menjadi modal utama dalam menggerakkan semua potensi serta kekuatan sebagai bangsa yang bersatu, dan berdaulat serta berdikari. “Bahwa perbedaan itu harus dinilai sebagai potensi kekuatan, bukan sebagai faktor yang melemahkan.” Ungkap Anggota DPR RI H. Muhamad Nur Purnamasidi ketika dimintai pandanganya, di Ruang Kerjanya Gd Nusantara I Senayan, Jakarta Jum’at (28/10/2022).
Nilai-nilai sumpah pemuda harus diinternalisasi serta menjadi inspirasi sekaligus spirit pemuda Indonesia. Nilai-nilai itu apa saja? Diantaranya; patriotisme, persatuan dan kesatuan, kegotong-royongan, kekeluargaan, musyawarah, serta tanggung jawab. Tandas politisi Senayan dari Fraksi Partai Golkar Dapil Jatim IV Jember Lumajang.
Sektor Pendidikan memegang posisi dan peranan strategis. Penanaman sejak dini semangat kebhinekaan, menghargai perbedaan, tetapi tetap bersatu padu. Terlebih perkembangan teknologi dan informasi sangat berpengaruh terhadap cara berpikir generasi muda.
“Teknologi harus digunakan secara bijak, agar generasi mendatang lebih peduli dan peka akan kondisi serta perubahan yang terjadi. Imbuh Bang Pur yang juga Ketua Konsolidasi Wilayah Jawa II (Jateng, DIY dan Jatim) DPP Ormas MKGR.
“Bersatu Bangun Bangsa” menjadi tema Peringatan Sumpah Pemuda ke 94. Bonus Demografi 2030 dan Indonesia emas 2045 menjadi pekerjaan besar yang menentukan kita menjadi bangsa yang maju, bangsa yang besar serta disegani. Pungkasnya. (Red. Alien. )