Nahdlatul Muhammadiyah

Catatan Arif  Pendiri Pondok Baca Nahdliyin Banyuwangi.

 

Almaghfurllah KH.Ahmad Sunaryo,demikian Warga Desa Parijatah Kulon Kecamatan Srono mengenal namanya.1954 Beliau Menyelesaikan Pendidikan Agamanya di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jatim dibawah Asuhan Almaghfurllah KH.Marzuqi dan selepas Itu Beliau mendirikan Pesantren di Desanya yang diberi nama Nurul Islam.

Sembari mendidik dan mengajar Masyarakat Desanya Ilmu Agama,Ia pun menerima Amanah Warga Desanya untuk menjadi Kepala Desa.Dan Amanah sebagai Pemimpin Desa tersebut Ia tunaikan selama kurang lebih 14 Tahun.Selepas berakhirnya Jabatan Kepala Desa,Ia pun kembali fokus mengajar Para Santrinya di Pesantren yang Ia dirikan.

Hingga Suatu ketika Datang tawaran untuk mendirikan Pesantren lagi dari Seorang Tokoh Muhammadiyah yang cukup Kaya.Sang Tokoh yang berasal dari Desa Gendoh Kecamatan Singojuruh ini ( Sejak Dahulu Desa ini dikenal sebagai Basis Persyarikatan Muhammadiyah di Banyuwangi ) berkeinginan mendirikan Pesantren dan Ia pun menyanggupi pendirian Gedung Pesantren yang cukup Megah pada saat itu.Sang Tokoh Muhammadiyah ini meminta kepada Kyai Ahmad Sunaryo untuk menjadi Pengasuh di Pesantren tersebut.Gayung bersambut dan Jadilah Nama Pondok Pesantren itu Nahdlatul Muhammadiyah yang secara Harfiah maknanya adalah Kebangkitan para pengikut Rasulullah Muhammad SAW.

Membaca nama Pesantren yang didirikan oleh Almaghfurllah KH.Ahmad Sunaryo ini,Saya teringat Kalam dari Almaghfurllah KH.A.Hasyim Muzadi,Mantan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU.Beliau pernah mengatakan bahwa apabila NU dan Muhammadiyah sebagai Dua Organisasi Islam Terbesar di Negara ini bahkan di Dunia mau bersatu,Insya Allah separuh Masalah Bangsa ini dapat terselesaikan.

Jauh sebelum Para Tokoh dan Para Elit di Dua Organisasi Keislaman tersebut menggaungkan semangat Rekonsiliasi,Nun jauh di Bumi Blambangan Rekonsiliasi tersebut telah berjalan secara Natural dan Alamiah.

Bagi Warga Suket Teki ( Atau bisa disebut Mukmin Proletar seperti Saya…Hehehe ) atau Masyarakat di kalangan bawah,Tidak ada perbedaan yang teramat signifikan diantara Kami para Nahdliyin atau para Muhammadiyin.Bagaimanapun,Keduanya adalah para Pengikut dan Pecinta Muhammad.

( Pojok Baca Nahdliyin diterima dan disambut dengan Hangat oleh Gus Mahbub,Putra Pendiri dan kini Pengasuh Pesantren Nahdlatul Muhammadiyah atau Nuhudliyah ).

Demikian…